Senin, 24 Juni 2013

AUDIT 2


AUDIT 2
Teknis-teknis audit adalah cara bagaimana seorang auditor melakukan pengujian-pengujian atau test. Harus berkompetensi akuntansi keuangan dan sistem pengendalian intern.
Pengujian-pengujian yang dilakukan auditor ada 2 aspek yaitu:
1.      Pengujian Kepatuhan (pengendalian intern/complience test) yaitu pengujian yang dilakukan oleh auditor terhadap SPI (sistem pengendalian intern) yang diterapkan oleh perusahaan. Tujuan SPI perlu di uji adalah untuk mengetahui SPI yang diterapkan oleh suatu perusahaan bisa diandalkan atau tidak ataukah sudah kuat atau masih lemah.  
2.      Pengujian Substantif yaitu pengujian yang dilakukan oleh auditor terhadap masing-masing pos yang ada pada laporan keuangan. Setiap pos diuji untuk menentukan tingkat kewajaran masing-masing pos dalam laporan keuangan.

PENGUJIAN KEPATUHAN

Pengujian kepatuhan dilakukan oleh auditor terhadap SPI yang terkait dengan sistem akuntansi .
Sistem pengendalian intern mengandung unsur-unsur atau elemen sebagai berikut :
1. struktur organisasi yang memisahkan fungsi dan tanggung jawab secara tegas
2. adanya sistem otorisasi dan prosedur pencatatan
3. praktek yang sehat
4. adanya karyawan yang cakap



PARADIGMA PENGUJIAN KEPATUHAN

                                                              ELEMEN SPI                     KUISIONER SPI

   SISTEM AKUNTANSI
                                                                                                 PROGRAM PENGUJIAN            KEPATUHAN



Sistem akuntansi meliputi:
1. unit organisasi atau pejabat yang terkait dalam sistem yang diperiksa
2. sistem otorisasi yang dirancang dalam organisasi tersebut
3.dokumen
4. catatan akuntansi
5.arsip
6.flow chart sistem akuntansi yang bersangkutan

Elemen sistem pengawasan intern dalam sistem penjualan ;
1. bagian penjualan harus terpisah dari bagian kasa (kasir)
2. bagian penerimaan kas harus terpisah dari bagian akuntansi
3. bagian pemeriksa intern harus terpisah dari bagian penjualan, bagian kasa dan bagian akuntansi.
Contoh aplikasinya adalah sebagai berikut :
Kuesioner Sistem Pengawasan  Intern Penjualan Kredit
Elemen Sistem Pengawasan Intern

Kuesioner Sistem Pengawasan Intern
A.        Struktur Organisasi :

1.      Bagian Penjualan harus terpisah dari bagian otorisasi kredit.
2.      Bagian Gudang harus terpisah dari bagian pengiriman.

3.      Bagian Penagihan harus terpisah dari bagian piutang.

4.      Bagian penjualan harus terpisah dari bagian penagihan.

B.       Sistem Otorisasi :

1.         Faktur Penjualan Kredit harus ditandatangani oleh pihak yang berwenang.
2.         Transaksi Penghapusan Piutang harus dilaksanakan oleh pihak yang berwenang.


C.     Praktek Yang Sehat :

1.      Setiap hari uang hasil penagihan disetorkan langsung pada hari itu juga

2.      Secara Periodik dilakukan Rekonsiliasi bank.
A.      Struktur Organisasi :

1.      Apakah bagian penjualan terpisah dari bagian otorisasi kredit ?

2.      Apakah bagian Gudang terpisah dari bagian pengiriman?


3.      Apakah bagian Penagihan terpisah dari bagian piutang?


4.      Apakah bagian penjualan terpisah dari bagian penagihan ?


B.       Sistem Otorisasi :

1.        Apakah Faktur Penjualan Kredit ditandatangani oleh pihak yang berwenang?

2.        Apakah transaksi penghapusan piutang dilaksanakan oleh pihak yang berwenang?



C.       Praktek yang sehat :

1.        Apakah jumlah uang yg diterima dari penagihan setiap hari disetor seluruhnya ke Bank pada hari yang sama atau hari kerja berikutnya ?

2.        Apakah secara periodik diadakan rekonsiliasi bank oleh Bagian yang tidak menyelenggarakan catatan akuntansi dan yang tidak menerima penagihan kas ?

Dari kelompok aku :
1.        
ELEMEN SISTEM PENGAWASAN INTERN
KUESIONER SISTEM PENGAWASAN INTERN
1. Fungsi Penjualan Harus Terpisah Dari Fungsi Kredit
1.  Apakah Fungsi Penjualan Harus Terpisah Dari Fungsi Kredit ?
2. Fungsi Akuntansi Harus Terpisah Dari Fungsi Penjualan Dan Fungsi Kredit
2. Apakah Fungsi Akuntansi Harus Terpisah Dari Fungsi Penjualan Dan Fungsi Kredit ?
3. Fungsi Akuntansi Harus Terpisah Dari Fungsi Kas
3. Apakah Fungsi Akuntansi Harus Terpisah Dari Fungsi Kas ?
4. Transaksi Harus Dilaksanakan Oleh Lebih Dari Satu Orang Atau Lebih Dari Satu Fungsi
4. Apakah Transaksi Harus Dilaksanakan Oleh Lebih Dari Satu Orang Atau Lebih Dari Satu Fungsi ?
5. Sistem Otorisasi Dan Prosedur Pencatatan
5. Apa Sistem Dan Prosedur Yang Digunakan?
6. Penerimaan Order Dari Pembeli Diotoriasi Oleh Fungsi Penjualan Dengan Menggunakan Formulir Surat Order Pengambilan Barang.
6. Apakah Penerimaan Order Dari Pembeli Diotoriasi Oleh Fungsi Penjualan Dengan Menggunakan Formulir Surat Order Pengambilan Barang ?
7. Persetujuan Pemberian Kredit Diberikan Oleh Fungsi Kredit Dengan Membubuhkan Tanda Tangan Pada Credit Copies.
7. Apakah Persetujuan Pemberian Kredit Diberikan Oleh Fungsi Kredit Dengan Membubuhkan Tanda tangan Pada Credit Copies ?
8. Pengambilan Barang Oleh Pelanggan Diotorisasi Oleh Fungsi Gudang Dengan Menandatangani Dan Membubuhkan Cap "Sudah Diterima" Pada Surat Order Pengambilan Barang.
8. Apakah Pengambilan Barang Oleh Pelanggan Diotorisasi Oleh Fungsi Gudang Dengan Menandatangani Dan Membubuhkan Cap "Sudah Diterima" Pada Surat Order Pengambilan Barang ?
9. Penetapan Harga Jual, Syarat Penjualan, Syarat Pengambilan Barang Dan Potongan Penjualan Berada Di Tangan Direktur Pemasaran Dengan Penerbitan Surat Keputusan Mengenai Hal Itu.
9. Apakah Penetapan Harga Jual, Syarat Penjualan, Syarat Pengambilan Barang Dan Potongan Penjualan Berada Di Tangan Direktur Pemasaran Dengan Penerbitan Surat Keputusan Mengenai Hal Itu ?
10.Terjadinya Piutang Diotorisasi Oleh Fungsi Penagihan Dengan Membubuhkan Tanda Tangan Pada Faktur Penjualan.
10.Apakah Terjadinya Piutang Diotorisasi Oleh Fungsi Penagihan Dengan Membubuhkan Tanda Tangan Pada Faktur Penjualan ?
11.Pencatatan Kedalam Catatan Akuntansi Harus Didasarkan Atas Dokumen Sumber  Yang Dilampiri Dengan Dokumen Pendukung Yang Lengkap.
11.Apakah Pencatatan Kedalam Catatan Akuntansi Harus Didasarkan Atas Dokumen Sumber Yang Dilampiri Dengan Dokumen Pendukung Yang Lengkap ?
12.Pencatatan Ke Dalam Catatan Akuntansi Harus Dilakukan Oleh Karyawan Yang Diberi Wewenang.
12.Apkah Pencatatan Ke Dalam Catatan Akuntansi Harus Dilakukan Oleh Karyawan Yang Diberi Wewenang ?






2.       PROGRAM PENGUJIAN KEPATUHAN
A. LAKUKAN PENGAMATAN TENTANG:
        A. Pemisahan Fungsi Penjualan Dari Fungsi Kredit
        B. Pemisahan Fungsi Akuntansi Dari Fungsi Penjualan Dan Fungsi Kredit
        C. Pemisahan Fungsi Akuntansi Dari Fungsi Kas
B. PILIH SAMPEL FAKTUR PENJUALAN KREDIT:
A. Periksa Apakah Transaksi Harus Dilaksanakan Oleh Lebih Dari Satu Orang Atau Lebih Dari Satu Fungsi
B. Periksa Sistem Otorisasi Dan Prosedur Pencatatan
C. Periksa Penerimaan Order Dengan Menggunakan Formulir Surat Order Pengambilan Barang.
D. Periksa Persetujuan Pemberian Kredit Dengan Membubuhkan Tanda Tangan Pada Credit Copies.
E. Periksa Pengambilan Barang Dengan Menandatangani Dan Membubuhkan Cap "Sudah Diterima" Pada Surat Order Pengambilan Barang.

Program Pengujian Kepatuhan
Terhadap sistem pengendalian intern atas penjualan kredit

A.      Melakukan pengamatan tentang:
1.      Pemisahan bagian penjualan dari bagian otorisasi kredit
2.      Pemisahan bagian pencatatan dari bagian penjualan dan bagian pemberi kredit
3.      Pemisahan bagian pencatatan dari bagian penerimaan kas
4.      Pemisahan bagian penjualan dari bagian penerimaan kas
5.      Pemisahan bagian penjualan dari bagian penagihan
B.       Pilih sampel faktur penjualan kredit :
1.      Periksa terjadinya pencatatan penjualan apakah didukung dengan surat order pengiriman.
2.      Periksa surat order pengiriman bernomor urut cetak
3.      Periksa apakah faktur bernomor urut cetak
4.      Periksa pengiriman barang pada pelanggan apakah diotorisasi oleh pihak yang berwenang
5.      Periksa piutang tak tertagih apakah diteliti oleh pejabat yang berwenang
6.      Periksa dan pengecekan secara periodik atas piutang
7.      Periksa apakah semua barang dibuatkan faktur

PENGUJIAN SUBSTANTIF

Pengujian substantif adalah pengujian yang dilakukan pada pos-pos keuangan,baik laporan laba rugi maupun arus kas atau pos-pos keuangan secara keseluruhan yaitu laporan keuangan. Baik pengujian terhadap nominal juga penyajian satu per satu untuk mengetahui tingkat kewajaran keuangan.

PARADIGMA PENGUJIAN SUBSTANTIF
                                                         PROGRAM PENGUJIAN                        TUJUAN
                                                          SUBSTANTIF                                     PEMERIKSAAN

      PRINSIP AKUNTANSI
      YANG LAZIM

Pengujian Substantif terhadap akun Kas :
v  Prinsip-prinsip akuntansi berterima umum dalam penyajian kas di neraca
1.      Kas yang disajikan dineraca adalah saldo kas yang ada di tangan perusahaan pada tanggal tersebut dan saldo rekening giro bank, yang pengembaliannya tidak dibatasi oleh bank atau perjanjian yang lain.
2.      Kas dalam bentuk valuta asing jika di cantumkan di neraca sebesar nilai kurs yang berlaku pada tanggal neraca.
3.      Unsur-unsur berikut harus disajikan secara terpisah dari unsur kas di neraca jika jumlahnya material:
v  Tabungan di bank
v  Dana untuk perluasan pabrik, dana pelunasan hutang, atau dana lain yang tidak digunakan untuk keperluan modal kerja
v  Saldo di bank minimun yang disyaratkan oleh bank dalam suatu perjanjian penarikan kredit
v  Tujuan Pengujian Substantif terhadap Akun Kas
a.       Memperoleh keyakinan terhadap keandalan catatan akuntansi yang bersangkutan dengan kas.
b.      Membuktikan keberadaan kas dan keterjadian transaksi yang berkaitan dengan kas yang dicantumkan di neraca
c.       Membuktikan hak kepemilikan klien atas kas yang dicantumkan di neraca
d.      Membuktikan kewajiban klien yang dicantumkan di neraca
e.       Membuktikan kewajaran penilaian kas yang tercantum dineraca. Audito melakukan berbagai pengujian substantif berukut ini:
v  Pemeriksaan bukti pendukung transaksi yang berkaitan dengan penerimaan dan pengeluaran kas
v  Perhitungan terhadap kas di tangan pada tanggal neraca
v  Konfirmasi kas di bank
f.       Membuktikan kewajaran panyajian dan pengungkapan kas di neraca. Auditor melakukan berbagai pengujian substantif berikut ini:
v  Prosedur audit awal
v  Pengujian analitik
v  Pemeriksaan bukti pendukung transaksi yang berkaitan dengan penerimaan dan pengeluaran kas.

v  Elemen dan Program Pengujian Substantif terhadap Akun Kas

Kuesioner Pengujian Substantif terhadap Akun Kas
Elemen Pengujian Substantif Kas

Kuesioner Pengujian Substantif Kas
C.        Prosedur audit awal terhadap kas :

5.      Mengusut saldo kas tercantum di neraca dengan saldo akun kas di buku besar.

6.      Mengusut saldo awal akun kas (dibuku besar) ke kertas kerja tahun lalu.

7.      Mengusut posting pendebitan dan pengkreditan akun kas ke jurnal yang bersangkutan.


D.       Prosedur analitik atas Kas

3.         Perhitungan rasio-rasio keuangan yang berkaitan dengan kas



C.    Pengujian terhadap transaksi rinci atas Kas

3.      Melakukan verifikasi pisah batas (cut off) transaksi penerimaan dan pengeluaran kas.

4.      Rekonsiliasi cut off bank statement dengan saldo kas menurut catatan klien.


D.      Prosedur audit awal terhadap kas


5.      Apakah  saldo kas yang tercantum di neraca dengan saldo akun kas di buku besar sudah sama jumlahnya?


6.      Apakah saldo awal akun kas dibuku besar sudah sesuai dengan kertas kerja tahun lalu?


7.      Apakah posting pendebetan dan pengkreditan akun kas ke jurnal yang bersangkutan sudah benar?



E.       Prosedur analitik atas Kas

3.        Apakah rasio-rasio keuangan yang berkaitan dengan kas tahun ini sudah sesuai dengan saldo kas pada akhir tahun yang lalu?


F.        Pengujian terhadap transaksi rinci atas Kas


3.        Apakah pisah batas (cut off) yang dilakukan oleh klien dalam transaksi penerimaan dan pengeluaran kas konsisten antara tahun ini dengan tahun sebelumnya?

4.        Apakah Rekonsiliasi cut off bank statement dengan saldo kas menurut catatan klien sudah sama?


Program Pengujian Substantif Kas
a.       Prosedur audit awal terhadap kas
v  Mengusut saldo kas tercantum di neraca dengan saldo akun kas di buku besar.
Menghitung kembali saldo akun kas di buku besar yang meliputi : Saldo awal
Ditambah jumlah pendebitan kemudian Dikurang jumlah pengkreditan.
v  Mereview terhadap mutasi luar biasa pada akun kas
v  Mengusut saldo awal akun kas (dibuku besar) ke kertas kerja tahun lalu.
v  Mengusut posting pendebitan dan pengkreditan akun kas ke jurnal yang bersangkutan.
b.  Prosedur analitik atas kas
v Perhitungan rasio-rasio keuangan yang berkaitan dengan kas
v Rasio-rasio membantu auditor dalam mengungkap :
·         Peristiwa atau transaksi yang tidak biasa
·         Perubahan usaha
·         Perubahan akuntansi
·         Fluktuasi acak
·         Salah saji
c.  Pengujian terhadap transaksi rinci atas kas
v Melakukan verifikasi pisah batas (cut off) transaksi penerimaan dan pengeluaran kas
v Membuat daftar tranfer antar bank
Rekonsiliasi cut off bank statement dengan saldo kas menurut catatan klien


Pemeriksaan Kas dan Bank

Tujuannya adalah menentukan kewajaran kas yang disajikan dineraca. Ukuran kewajaran yaitu standar akuntansi keuangan.
Yang di audit pertama kalinya yaitu sistem pengendalian internnya kasa dan bank itu apakah dapat diandalkan dan sudah sesuai dengan standart. Selain itu juga menentukan banyak sedikitnya bukti audit yang akan diperiksa.








Tujuan Pemeriksaan(Audit Objective) Kas dan Bank

1. Utk memeriksa apakah terdpt internal control yg baik
2.Utk memeriksa apakah saldo kas dan bank betul-betul ada dan dimiliki perush.
3.Utk memeriksa apakah ada pembatasan utk penggunaan saldo kas dan bank.
 4.Utk memeriksa apakah saldo kas dan bank dlm valuta asing sudah dikonversikan ke dlm rupiah menggunakan kurs tengah BI.
 5.Utk memeriksa apakah penyajiannya di Neraca sudah sesuai dg PABU.


Pemeriksaan Piutang

Jenis-jenis piutang yang bersumber dari perusahaan dibagi menjadi 2 yaitu ;
1. piutang usaha dan dagang (account receivable)
2. piutang yang dikuatkan dengan dokumen tentang kesanggupan tertulis dan dengan syarat2 tertentu yaitu piutang wesel/wesel tagih (notes receivable). Sedangkan piutang lain2 yaitu meminjami uang tertentu kepada karyawan.

Dalam membahas suatu laporan keuangan akan terkait dengan 3 hal yaitu :
1. measurement (pengukuran) = transaksi timbulnya rekening piutang harus bisa diukur dengan satuan nilai moneter. Piutang harus dicatat sebesar kesepakatan bersama antara debitur dan kreditur.
2. recognizion (pengakuan) = kapan piutang itu harus diakui, piutang diakui pada saat terjadinya transaksi dan pada saat terjadinya perpindahan hak pemilik dari penjual ke pembeli.
Dalam hal ini auditor harus melihat dokumen2 pendukung bukan dokumen utama serta nilai yang dapat direalisasikan yaitu nilai yang terjadi tepat pada saat transaksi.

Resiko piutang tak tertagih/kerugian piutang, resiko 10% bisa dikuatkan dengan sepihak atau bukti2 yang reliabel. Dan setiap terjadi transaksi harus ada objective evidence (bukti2 yang objektif) dan biasanya bukti itu berasal dari manajemen (intern).

Tujuan audit atas piutang :
1.      Untuk memeriksa apakah SPI piutang itu bisa diandalkan atau tidak.
2.      Apakah piutang yang disajikan sudah absah atau valid dan keontetikannya
3.      Untuk menentukan tingkat kolektibilitasnya (pengumpulan)
4.      Untuk menentukan adanya kewajiban-kewajiban bersyarat yang timbul yang menyertai piutang tersebut.
5.      Untuk memastikan apakah penyajiannya sesuai dengan PABU (prinsip2 akuntansi yang berlaku umum).







1 komentar: