Senin, 23 Januari 2012

akun menengah 5-7

BAB V
JOINT VENTURE

            Venture dapat diterapkan kepada pengiriman barang-barang keluar negeri dan penjualan barang-barang tertentu, seperti logam-logam bekas, penjualan tanah, pembelian dan penjualan surat-surat berharga atau perusahaan pengeboran minyak dan lain-lain.
Bentuk venture ada 2 macam yaitu :
1.    Single venture, yaitu pengusahaan suatu proyek tertentu yang dilakukan oleh satu unit tertentu. Dalam hal ini cukup dibentuk suatu rekening tersendiri yang disebutnya “Venture Account” dengan mendebit bila terjadi biaya dan mengkredit bila diperoleh pendapatan atau keuntungan. Saldo debit dan kredit pada akhir periode dipindahkan ke rekening modal. (Di Indonesia menurut istilah tata buku dikenal dengan rekening “Exploitasi”).
2.    Joint venture, yaitu kerjasama diantara dua orang / badan usaha atau lebih untuk mengusahakan usaha tertentu. Dalan joint venture ini waktunya terbatas, masing-masing pihak dapat menyerahkan barang atau uang sebagai kontribusi terhadap usaha bersama ini. Keuntungan atau kerugian dibagi sama. Sebelum pembagian keuntungan biasanya diperhitungkan terlebih dahulu bunga modal, komisi, bonus dan lain-lain untuk pihak-pihak yang berjasa. Salah satu pihak yang bekerja sama itu biasanya ditunjuk sebagai pimpinan usaha kerjasama/joint venture yang disebutnya juga sebagai “managing partner”. Untuk managing partner ini biasanya diberikan balas jasa tertentu untuk aktivitas dan kemampuan kerjanya. Managing partner mempunyai kewajiban untuk menyelenggarakan pembukuan dan menyajikan laporan-laporan keuangan yang berhubungan dengan aktivitas joint venture.
Akuntansi joint venture, pada prinsipnya ada dua metode :
1. Buku-buku diselenggarakan terpisah dari pembukuan masing-masing anggota.
2. Tidak diselenggarakan terpisah dari pembukuan masing-masing anggota.

1. Buku-buku diselenggarakan terpisah dari pembukuan masing-masing anggota.
         Apabila aktivitas joint venture diselenggarakan pembukuan secara terpisah dari pembukuan masing-masing anggota, maka joint venture dianggap sebagai suatu unit usaha terpisah dari pemiliknya. Oleh karena bentuk usaha bersama di dalam joint venture mempunyai karakteristik yang sama dengan persekutuan, maka pembukuan yang diselenggarakan juga sama dengan pembukuan di dalam persekutuan.
Rekening-rekening pembukuan di dalam joint venture meliputi rekening aktiva, hutang, pendapatan, biaya-biaya, dan modal yang diselenggarakan untuk tiap-tiap anggota.

Contoh 1
Tuan A, B dan C bersepakat mengadakan suatu kerjasama dalam suatu usaha (joint venture) penjualan buku novel selama masa liburan panas, dengan ketentuan sebagai berikut :
Tuan A dan C menyerahkan barang dagang sebagai penyertaan seharga Rp 3.000 dan Rp 4.500 dan Tuan B menyerahkan uang tunai sebesar Rp 2.500
Tuan C ditunjuk sebagai pemimpin (managing partner) dan tuan C diberi komisi 10% dari penjualan, bunga modal diberikan kepada masing-masing anggota sebesar 8% dari laba usaha dan selebihnya dibagi sama. Joint venture dimulai pada 1 Oktober dan berakhir 31 Desember, pembukuan untuk joint venture dan pembukuan yang diselenggarakan oleh masing-masing anggota adalah :

Pembukuan Joint Venture Diselenggarakan Secara Terpisah
Transaksi
Buku Joint Venture
Buku Tuan A
Buku Tuan B
Buku Tuan C
1 Oktober
Investasi Tuan A & C
Pers brg dagang   7.500
   Modal A                      3.000
   Modal C                      4.500
Invest pd J.V       3.000
   Brg2 unt J.V         3.000

Invest pd J.V      4.500
   Barang2 unt J.V     4.500
Invest Tuan B
Kas                       2.500
   Modal B                      2.500

Inv pd J.V     2.500
Kas                      2.500

Oktober - Desember
Ditarik sebuah promes 1.000 dg bunga 6% jangka waktu 60 hari

Kas                       990
Biaya bunga           10
   Wesel bayar                1.000



Penjualan kredit brg dagangan Rp 16.000
Piutang dagang   16.000
    Penjualan                 16.000



Penerimaan piutang 15.900
Kas                      15.900
    Piutang dagang      15.900



Penghapusan piutang dagang 100
Pengh. Piutang       100
    Piutang dagang           100



Pembayaran macam-macam biaya 4.400
Macam2 biaya      4.400
    Kas                          4.400



Pembayaran wesel bayar 1.000
Wesel bayar          1.000
    Kas                          1.000



31 Desember
Penentuan  laba bersih, saldo pendapatan & biaya ditutup ke rekening laba rugi




Pembagian L/R    3.990

Komisi                      1.600
Bunga mdl   60   50     200
Sisa dibagi 730 730     730
Sama
Jumlah        790 780 2.420

Penjualan            16.000
    Laba rugi                16.000
Laba rugi            12.010
   HPP                           7.500
   Macam biaya             4.400
   Pengh. Piutang             100
   Biaya bunga                   10

Laba rugi          3.990
   Modal A                     790
   Modal B                     780
   Modal C                  2.420

Invs pd JV     790
   Laba JV             790

Invs pd JV     780
   Laba JV             780


Invs pd JV     2.420
   Laba JV             2.420
Penyelesaian oleh C :
Pembelian tunai :
   Kepada A        3.790
   Kepada B        3.280
   Kepada C        6.920
   Jumlah           13.990
Modal A             3.790
Modal B             3.280
Modal C             6.920
       Kas                     13.990
Kas              3.790
   Inv pd JV           3.790
Kas              3.280
   Inv pd JV           3.280
Kas              6.920
   Inv pd JV           6.920
 
Penjelasan :
Bunga wesel yang ditarik dengan bunga 6% setahun untuk jangka waktu 60 hari
x 6% x Rp 1.000 = Rp 10
Bunga modal untuk masing-masing anggota dihitung sebagai berikut :
(jangka waktu joint venture adalah tanggal 1 Oktober s/d 31 Desember = 3 bulan)
A = 8% x x Rp 3.000 = Rp 60
B = 8% x x Rp 2.500 = Rp 50
C = 8% x x Rp 4.500 = Rp 90

Contoh 2
Apabila usaha bersama antara Tuan A, B dan C seperti contoh di atas, pembukuannya diselenggarakan dengan tidak menggunakan buku-buku secara terpisah dan setiap anggota mencatat semua transaksi-transaksi pada bukunya masing-masing adalah sebagai berikut

Pembukuan Joint Venture Tidak Diselenggarakan Secara Terpisah

Transaksi
Buku Tuan A
Buku Tuan B
Buku Tuan C (Managing Partner)
1 Oktober
Investasi Tuan A & C
Joint venture        7.500
   Brg2 unt J.V            3.000
   Tuan C                     4.500
Joint venture        7.500
   Tuan A                      3.000
 Tuan C                     4.500
Joint venture                        7.500
   Tuan A                                            3.000
    Barang untuk J.V                           4.500
Invest Tuan B
Tuan C              2.500
     Tuan B                2.500
Tuan C            2.500
Kas                      2.500
Kas joint venture              2.500
     Tuan B                                       2.500
Oktober - Desember
Ditarik sebuah promes 1.000 dg bunga 6% jangka waktu 60 hari
Joint venture          10
    Tuan C                      10
Joint venture          10
    Tuan C                       10
Kas joint venture                 990
Joint venture                          10
     Wesel bayar J.V                        1.000
Penjualan kredit brg dagangan Rp 16.000
Tuan C             16.000
      Joint venture     16.000
Tuan C             16.000
      Joint venture     16.000
Piutang JV                     16.000
     Joint venture                            16.000
Penerimaan piutang 15.900


Kas JV                            15.900
     Piutang JV                               15.900
Penghapusan piutang dagang 100
Joint venture          100
    Tuan C                    100
Joint venture          100
    Tuan C                       100
Joint venture                         100
     Piutang JV                                    100
Pembayaran macam-macam biaya 4.400
Joint venture       4.400
    Tuan C                 4.400
Joint venture       4.400
    Tuan C                  4.400
Joint venture                  4.400
    Kas J.V                                  4.400
Pembayaran wesel bayar 1.000


Wesel bayar joint venture    1.000
     Kas joint venture                     1.000
Pembagian laba bersih sebesar Rp 3.990 adalah sebagai berikut :

Komisi C                             1.600
Bunga modal        60    50        90
Sisa dbagi sama  730  730      730
Jumlah                790  780   2.420

Joint venture   3.990
   Laba J.V                   790
   Tuan B                     780
   Tuan C                  2.420

Joint venture   3.990
   Laba J.V                   780
   Tuan A                      790
   Tuan C                   2.420

Joint venture   3.990
   Laba J.V                 2.420
   Tuan A                       790
   Tuan B                       780
Penyelesaian oleh C :
Pembayaran untuk
   Tuan A                    3.790
   Tuan B                    3.280
   Tuan C sendiri        6.920
   Jumlah                  13.990

Kas                3.790
Tuan B           3.280
    Tuan C                7.070

Kas                3.280
Tuan A           3.790
    Tuan C                7.070

Kas                            6.920
Tuan A                      3.790
Tuan B                      3.280
    Kas Joint Venture                13.990
 




Kerjasama yang belum selesai (Uncompleted ventures), apabila pembukuan Joint Venture tidak diselenggarakan secara terpisah.
Apabila sampai dengan akhir periode akuntansi, suatu persetujuan joint venture belum bisa diakhiri, untuk keperluan penutupan buku-buku masing-masing partner, maka perlu adanya perhitungan laba rugi joint venture.

Contoh : 3
Misalnya joint venture antara Tuan A, B dan C di muka, pada tanggal 31 Desember dinyatakan belum selesai, sebab masih ada barang-barang yang belum terjual seharga Rp 1.200,- dan masih dipegang oleh Tuan C sebagai Managing Partner.
Dalam keadaan seperti ini masing-masing partner memerlukan adjusment dalam menghitung adanya laba rugi joint venture. Apabila diperhitungkan ternyata keuntungannya menjadi sebesar Rp 5.190,- (kelebihan pendapatan di atas ongkos-ongkos sampai dengan tanggal 31 Desember sebesar Rp 3.990 ditambah persediaan barang yang belum terjual sebesar Rp 1.200,-). Dengan demikian, perhitungan pembagian laba dan adjusment pada pembukuan masing-masing partner pada tanggal 31 Desember akan tertera sebagai berikut :

Buku-buku Tuan A :
Joint venture                     Rp 5.190
      Laba joint venture                               Rp 1.190
      Tuan B                                                            Rp 1.180
      Tuan C                                                            Rp 2.820
Buku-buku Tuan B :
Joint venture                     Rp 5.190
      Laba joint venture                               Rp 1.180
      Tuan A                                                Rp 1.190
      Tuan C                                                            Rp 2.820
Buku-buku Tuan C : (Managing Partner)
Joint venture                     Rp 5.190
      Laba joint venture                               Rp 2.820
      Tuan A                                                Rp 1.190
      Tuan B                                                            Rp 1.180
Soal :

Tuan B, C dan D mengadakan kerjasama dalam usaha (joint venture) dalam penjualan voucher HP selama menjelang Lebaran Idul Fitri. Adapun transaksi yang terjadi adalah :

1 September 2007
Tuan B, C dan D menyerahkan modal masing-masing Rp 5.000.000,- Rp 4.500.000,- dan Rp 6.500.000,- berupa uang tunai. 
2 September 2007
Pembelian voucher sebagai persediaan senilai Rp 15.000.000,- secara tunai.
3 – 10 September
Terjadi penjualan secara tunai senilai Rp 7.500.000,-
11 – 18 September
Terjadi penjualan secara tunai senilai Rp 10.500.000,-
18 September
Pembelian voucher sebagai persediaan senilai Rp 15.000.000,-
19 – 30 September
Terjadi penjualan secara tunai senilai Rp 19.000.000,-
30 September
Biaya yang terjadi selama sebulan untuk operasional sebesar Rp 1.200.000

Sebagai managing partner adalah Tuan B dengan mendapatkan komisi 5% dari penjualan, sedangkan bunga modal sebesar 5% per bulan, kelebihan laba dibagi sama kepada sesama partner.

Diminta :
Buatlah pembukuan joint venture dengan pembukuan secara terpisah dan pada tanggal 30 september tersebut persediaan voucher sudah habis (terjual semua).



Jawaban:







Pembukuan Joint Venture Diselenggarakan Secara Terpisah

Transaksi
Buku Joint Venture
Buku Tuan B
Buku Tuan C
Buku Tuan D
1 september 2007
Investasi Tuan A,B & C
Kas                     16.000.000
  Modal B               5.000.000
  Modal C               4.500.000
  Modal D               6.500.000
Invest pd J.V   5.000.000
   Kas                   5.000.000
Invest pd J.V   4.500.000
Kas                   4.500.000
Invest pd J.V   6.500.000
   Kas                 6.500.000
2 sept 2007
Pembelian voucher sbg persediaan senilai 15.000.000 scr tunai
Pers brng dg          15.000.000
   Kas                         15.000.000



3-10 september
Terjadi penjualan secara tunai

Kas                       7.500.000
   Penjualan                7.500.000



11-18 september
Terjadi penjualan secara tunai
Kas                      10.500.000
  Penjualan                10.500.000



18 september
Pembelian voucher
Pers brng dg    15.000.000
    kas                    15.000.000



19-30 september
Terjado penjualan scr tunai
Kas                      19.000.000
  Penjualan                19.000.000



30 september
Macam2 biaya      1.200.000
    Kas                     1.200.000



31 Desember
Penentuan  laba bersih, saldo pendapatan & biaya ditutup ke rekening laba rugi








Pembagian L/R   5.800.000
Komisi                B            C             D
              1.850.000
Bunga mdl  250.000    225.000  325.000
Sisa dibagi  1.050.000  1.050rb  1.050rb
Sama
Jumlah   3.150.000   1.275.000  1.375.000

Penjualan           7.500.000
                          10.500.000
                          19.000.000
    Laba rugi           37.000.000

Laba rugi         31.200.000
   HPP                   30.000.000
   Macam biaya      1.200.000
  


Laba rugi         5.800.000
   Modal B           3.150.000  
   Modal C           1.275.000 
   Modal D           1.375.000

Invs pd JV   3.150.000
   Laba JV       3.150.000

Invs pd JV    1.275.000
   Laba JV         1.275.000


Invs pd JV   1.375.000
   Laba JV      1.375.000
Penyelesaian oleh B :
Pembelian tunai :
   Kepada B       8.150.000
   Kepada C       5.775.000
   Kepada D       7.875.000
   Jumlah          21.800.000
Modal B           8.150.000 
Modal B            5.775.000
Modal C            7.875.000
           Kas                21.800.000    
Kas            8.150.000
   Inv pd JV      8.150.000
Kas              5.775.000
   Inv pd JV    5.775.000
Kas         7.875.000   
   Inv pd JV    7.875.000
Komisi: 5% x 37.000.000 = 1.850.000
Bunga modal untuk masing-masing anggota dapat dihitung seperti :
Tuan B = 5% x 1 x 5.000.000 = 250.000
Tuan C = 5% x 1 x 4.500.000 = 225.000   
Tuan D = 5%x 1 x 6.500.000 = 325.000
                                                800.000
Pembagian laba :
5.800.000 -1.850.000-250.000-225.000-325.000 = 3.150.000 : 3 = 1.050.000

Penyelesaian oleh B:
Untuk tuan B : 5.000.00 + 3.150.000 = 8.150.000
Untuk tuan C : 4.500.000 + 1.275.000 =  5.775.000
Untuk tuan D : 6.500.000 + 1.375.000 = 7.875.000
                                                                 21.800.000


BAB VI
PENJUALAN ANGSURAN

Penjualan angsuran adalah penjualan yang dilakukan dengan perjanjian di mana pembayarannya dilaksanakan secara bertahap, yaitu :
  1. Pada saat barang-barang diserahkan kepada pembeli, penjual menerima pembayaran pertama sebagian dari harga penjualan (down payment)
  2. Sisanya dibayar dalam beberapa kali angsuran
Bentuk perjanjian (kontrak) penjualan angsuran sebagai berikut
  1. Perjanjian penjualan bersyarat, di mana barang-barang telah diserahkan, tetapi hak atas barang-barang masih berada di tangan penjual sampai seluruhnya pembayaran sudah lunas.
  2. pada saat perjanjian ditanda tangani dan pembayaran pertama telah dilakukan, hak milik dapat diserahkan kepada pembeli, tetapi dengan menggadaikan atau menghipotikkan untuk bagian harga penjualan yang belum dibayar kepada si penjual.
  3. Hak milik atas barang-barang untuk sementara diserahkan kepada suatu badan “Trust” sampai pembayaran harga penjualan dilunasi. Setelah pembayaran lunas oleh pembeli, baru trustee menyerahkan hak atas barang-barang itu kepada pembeli.
  4. Beli sewa (lease purchase), di mana pembayaran angsuran dianggap sewa sampai harga dalam kontrak telah dibayar lunas, baru sesudah itu hak milik berpindah kepada pembeli.
Untuk mengurangi atau menghindarkan kemungkinan kerugian yang terjadi dalam pemilikan kembali, maka faktor-faktor yang harus diperhatikan oleh penjual adalah :
  1. Besarnya pembayaran pertama (DP) harus cukup untuk menutup semua kemungkinan terjadinya penurunan harga barang tersebut dari semula barang baru menjadi barang bekas.
  2. Janka waktu pembayaran di antara angsuran yang satu dengan yang lain hendaknya tidak terlalu lama, kalau dapat tidak lebih dari satu bulan.
  3. Besarnya  pembayaran angsuran periodic harus diperhitungkan cukup untuk menutup kemungkinan penurunan nilai barang-barang yang ada selama jangka waktu pembayaran yang satu dengan pembayaran angsuran berikutnya.

Pengakuan Laba Kotor Dalam Penjualan Angsuran
Pada umumnya pengakuan laba kotor dalam transaksi penjualan angsuran ada 2 cara yaitu :
  1. Laba kotor diakui untuk periode di mana penjualan dilakukan.
  2. Laba kotor dapat dihubungkan dengan periode di mana realisasi pembayaran telah terjadi sesuai dengan perjanjian.
Laba kotor diakui untuk periode terjadinya transaksi penjualan.
Laba kotor yang terjadi diakui pada saat penyerahan barang dengan ditandai oleh timbulnya piutang / tagihan kepada langganan.
Pengakuan laba kotor dihubungkan dengan periode-periode terjadinya realisasi penerimaan kas.
Pada cara ini laba kotor yang terjadi diakui sesuai dengan jumlah uang kas dari penjualan angsuran yang direalisasikan dalam periode-periode yang bersangkutan. Prosedur ini biasanya dipergunakan untuk kontrak-kontrak penjualan yang jangka waktunya melampaui satu periode akuntansi. 
Prosedur penerimaan diperlakukan sebagai berikut :
(1)   Penerimaan pembayaran pertama sebagai pengembalian harga pokok dari barang-barang yang dijual, sesudah seluruh harga pokok kembali, maka penerimaan-penerimaan selanjutnya dicatat sebagai keuntungan.
(2)   Penerimaan pembayaran pertama dicatat sebagai realiasi keuntungan yang diperoleh sesuai dengan kontrak penjualan, sesudah seluruh keuntungan yang ada terpenuhi, maka penerimaan selanjutnya dicatat sebagai pengumpulan kembali harga pokok.
(3)   Setiap penerimaan pembayaran yang sesuai dengan perjanjian dicatat baik sebagai pengembalian harga pokok maupun sebagai realisasi keuntungan di dalam perbandingan yang sesuai dengan posisi harga pokok dan keuntungan yang terjadi pada saat perjanjian penjualan angsuran ditanda tangani.

Penjualan angsuran untuk barang-barang tak bergerak.
Contoh :
            PT. Sentana perusahaan yang bergerak dalam bidang jual beli harta tidak bergerak, menjual sebuah rumah kepada Tuan Hartono dengan harga Rp 2.500.000,- Harga pokok rumah  menurut pembukuan PT. Sentana sebesar Rp 1.500.000,-
Pembayaran pertama sebesar Rp 500.000,- untuk menjamin keamanan pemilikan rumah tersebut, PT. Sentana dan Tuan Hartono setuju untuk menghipotikkan rumah tersebut dari Tuan Hartono kepada PT. Sentana sebesar Rp 2.000.000,- Akte Hipotik ditanda tangani pada tanggal 1 September 2000 dibayar dalam jangka waktu 5 tahun dengan pembayaran tiap ½ tahun @ Rp 200.000,- Bunga hipotik sebesar 12 % setahun untuk sisa pinjaman hipotik yang belum dibayar.
Komisi dan biaya-biaya lainnya guna menyelesaikan akte hipotik sejumlah Rp 50.000,- telah dibayar tunai oleh PT. Sentana. Angsuran pokok dan bunga hipotik untuk pertama kali baru akan dilakukan pada tahun 2001.

Penjualan angsuran untuk barang-barang tak bergerak.

Transaksi-transaksi
JURNAL
Laba diakui pada periode penjualan
Laba diakui secara proporsional dengan jumlah penerimaan angsuran
1 September
1) Dijual sebuah rumah dengan harga Rp 2.500.000 harga pokok sebesar Rp 1.500.000

Piutang (Tn Hartono) 2.500.000
    Rumah                              1.500.000
    Laba penjualan                 1.000.000

Piutang (Tn Hartono) 2.500.000
    Rumah                           1.500.000
    Laba kotor yg blm
    Direalisasi                      1.000.000
2) Penerimaan pembayaran pertama sebesar Rp 500.000 dan hipotik Rp 2.000.000
Kas                                  500.000
Hipotik                         2.000.000
    Piutang (Tn Hartono)       2.500.000
Kas                                  500.000
Hipotik                         2.000.000
    Piutang (Tn Hartono)     2.500.000
3) Pembayaran baya-biaya, komisi dan pengurusan akte hipotik dan lainnya Rp 50.000

Ongkos penjualan            50.000
    Kas                                     50.000

Ongkos penjualan            50.000
    Kas                                   50.000
4) 31 Desember 2000
a. Bunga yg masih hrs diterima  atas hipotik untuk jangka waktu 4 bln (4/12 x 12% x 2.000.000 = 80.000)
b. Laba kotor yg direalisasi adalah 1.000.000 / 2.500.000 = 40%
Penerimaan kas tahun 2000 sebesar Rp 500.000 (DP). Jadi laba kotor yg direalisasi 40% x 500.000 = 200.000

Bunga hipotik yg
Akan diterima                      80.000
    Pendapatanbunga                  80.000

Bunga hipotik yg
Akan diterima                      80.000
    Pendapatanbunga                 80.000

Laba kotor yg blm
Direalisasi                         200.000
    Realisasi laba kotor         200.000
5) Menutup rekening nominal ke laba rugi
Laba penjualan             1.000.000
Pendapatan bunga        80.000
     Ongkos penjualan            50.000
     Laba rugi                         1.030.000

Realisasi laba kotor      200.000
Pendapatan bunga        80.000
     Ongkos penjualan            50.000
     Laba rugi                          230.000
6) 1 Januari 2001
Jurnal balik untuk pendapatan bunga tahun 2000

Pendapatan bunga             80.000
    Pendapatan hipotik
    Yg akan diterima                  80.000

Pendapatan bunga             80.000
    Pendapatan hipotik
    Yg akan diterima                 80.000
7) 1 Maret 2001
Diterima pembayaran angs hipotik Rp 200.000 dan bunga hipotik Rp 120.000

Kas                           320.000
    Hipotik                               200.000
    Pendapatan bunga              120.000

Kas                           320.000
    Hipotik                               200.000
    Pendapatan bunga              120.000
8) 1 September 2001
Diterima pembayaran angs. Hipotik Rp 200.000 dan bunga dari pokok hipotik Rp 1.800.000 @ 12% untuk jangka waktu 6 bln = 108.000

Kas                           308.000
    Hipotik                               200.000
    Pendapatan bunga              108.000

Kas                           308.000
    Hipotik                               200.000
    Pendapatan bunga              108.000
9) 31 Desember 2001
a. Adjusment bunga hipotik dari pokok 1.600.000 untuk jangka waktu 4 bln = Rp 64.000

Bunga hipotik yg
Akan diterima                      64.000
    Pendapatan bunga                 64.000

Bunga hipotik yg
Akan diterima                      64.000
    Pendapatan bunga                64.000
b. Laba kotor yg direalisasi sebesar 40% dan pembayaran angsuran yg diterima tahun 2001 sebesar Rp 400.000 = Rp 160.000


Laba kotor yg blm
Direalisasi                         160.000
    Realisasi laba kotor           160.000
10) Menutup rekening nominal ke laba rugi
Pendapatan bunga          212.000
    Laba rugi                           212.000
Pendapatan bunga         212.000
Realisasi pendp kotor    160.000
    Laba rugi                           372.000

Apabila pembayaran angsuran hipotik dari Tuan Hartono dapat diterima sesuai dengan perjanjian yang ada, maka kedua metode pengakuan laba kotor atas transaksi penjualan angsuran tidak berakhibat perbedaan jumlah “Pendapatan bunga” yang diperoleh dalam setiap tahun bukunya. Akan tetapi laba rugi bersih yang diakui pada setiap tahun buku diantara kedua metode itu tetap berbeda.
Apabila dari contoh di atas, Tuan Hartono tidak dapat memenuhi kewajibannya pada tanggal 1 Maret 2002, maka PT Sentana akan menarik kembali saldo hipotiknya sebesar Rp 1.600.000 dan memiliki kembali rumah. Sedangkan jumlah pembayaran yang telah dilakukan oleh Tuan Hartono sebesar Rp 900.000 tidak dapat ditarik kembali dan tetap menjadi hak PT Sentana.

Jika dilanjutkan sampai tahun 2002 :

Transaksi-transaksi
JURNAL
Laba diakui pada periode penjualan
Laba diakui secara proporsional dengan jumlah penerimaan angsuran
1) januari 2002
    jurnal balik untuk pendapatan bunga tahun 2001

Pendapatan bumga          212.000
    Pendapatan hptik yg akn dtrma 212.000

Pendapatan bumga          212.000
    Pendapatan hptik yg akn dtrma 212.000
2) 1 maret 2002
    Diterima pembayaran angsuran hipotik rp.200.000 dan bunga hipotik  rp 96.000
Kas                               296.000
             Hipotik                         200.000
             Pendapatan bunga         96.000
(  6    x 12 % x 1.600.000 )
  12
Kas                               296.000
             Hipotik                         200.000
             Pendapatan bunga         96.000

3) 1 september 2002
    Diterima pembayaran angsuran hipotik rp.200.000 & bunga hipotik dr pokok hipotik rp.1.400.000 @ 12 % untuk jangka waktu 6 bln = 84.000

 Kas                               284.000
             Hipotik                         200.000
             Pendapatan bunga         84.000
(  6    x 12 % x 1.400.000 )
  12

Kas                               284.000
             Hipotik                         200.000
             Pendapatan bunga         84.000

4) 31 Desember 2002
a. adjusment bunga hipotik dri pkok 1.200.000 untuk jngka waktu 4 blan = 48.000


b. Laba kotor yg direalisasi sebesar 40 % dan pembayaran angsuran yang diterima thn 2002 sebesar rp. 400.000 = 160.000
( 40% x 400.000 ) = 160.000

Bunga hipotik yg
Akan diterima                      48.000
    Pendapatan bunga                  48.000

Bunga hipotik yg
Akan diterima                      48.000
    Pendapatan bunga                  48.000

Laba kotor yg blm
Direalisasi                         160.000
    Realisasi laba kotor             160.000
5) Menutup rekening nominal ke laba rugi
Pendapatan bunga  16.000
      Laba/rugi                16.000
( 48.000 + 84.000 + 96.000 – 212.000)
Pendapatan bunga                    16.000
 Realisasi pendapatan kotor  160.000          
                      Laba / rugi                176.000

Penjualan angsuran untuk barang-barang bergerak
Untuk memberikan gambaran tentang proses akuntansi dalam penjualan angsuran untuk barang-barang bergerak, diberikan contoh berikut :
Contoh :
PT. Karya Bhakti menjual barang dagangannya atas dasar kontrak penjualan angsuran untuk masa ± 3 tahun. Berikut ini neraca PT. Karya Bhakti pada akhir tahun buku 2010

PT. KARYA BHAKTI
NERACA, PER 31 DESEMBER 2009
AKTIVA
PASIVA
Kas                                                       625.000
Piutang dagang                                    100.000
Piutang penj. Angsuran 2009              300.000
Piutang penj. Angsuran 2008                80.000
Persediaan barang                               600.000
Aktiva tetap                                      1.175.000
Ak. Penyusutan                                 (380.000)
Hutang dagang                                       650.000
Wesel bayar                                           100.000
Laba kotor yg blm direalisasi 2009         90.000
Laba kotor yg blm direalisasi 2008         20.000
Modal saham                                      1.500.000
Laba yang ditahan                                 140.000
Jumlah aktiva                                   2.500.000
Jumlahpasiva                                       2.500.000

Keterangan :
Kontrak penjualan angsuran, perusahaan memperhitungkan tingkat laba kotor masing-masing 30% untuk tahun 2009 dan 25% untuk tahun 2008 dari harga jual yang bersangkutan. Perusahaan menggunakan metode fisik terhadap barang-barang dagangan.
Berikut transaksi dan jurnal selama tahun 2010 :
Transaksi-transaksi
Jurnal
1 Jan – 31 Des 2010
1)   Penjualan
Tunai                    1.000.000
Kredit                      850.000
Angsuran                 600.000
Jumlah                  2.450.000

Kas                                      1.000.000
Piutang dagang                      850.000
      Penjualan                                    1.850.000
Piutang penj. Angs 2010       600.000
      Penjualan angsuran                       600.000 
2)      Pembelian barang secara kredit Rp 2.500.000,-
Pembelian                          2.500.000
     Hutang dagang                         2.500.000
3)      Penerimaan kas dari :
Piutang                                          800.000
Piutang penj angsuran ’10            300.000
Piutang penj angsuran ’09            200.000
Piutang penj angsuran ’08              60.000


Kas                                  1.360.000
     Piutang dagang                              800.000
     Piutang penj angsuran ’10             300.000
     Piutang penj angsuran ’09             200.000
     Piutang penj angsuran ’08               60.000
4)      Pengeluaran kas :
Pembayaran hutang                    2.550.000
Pot. Pembelian                               100.000
Macam biaya usaha                       405.000
Bia. Peny. Aktiva                            95.000

Hutang dagang               2.550.000
Macam biaya usaha          405.000
Bia. Peny. Aktiva               95.000
      Kas                                             2.855.000
      Pot. Pembelian                              100.000
      Ak. Peny. Aktiva                             95.000
31 Desember 2010, tutup buku
5)      Mencatat harga pokok barang yg dijual secara angsuran Rp 390.000

HPP Angsuran                            390.000
     Pengiriman barang penj. Angs      390.000
6)      Menutup rekening penjualan angsuran dan HPP nya serta mencatat laba kotor penjualan selama th 2010 (35% x 600.000)
Penjualan angsuran             600.000
    HPP penj angsuran                         390.000
    Laba kotor penj yg blm
    direalisasi 2010                              210.000
7)   Mencatat realisasi laba kotor penj angsuran selama 2010
Penj.angs ’10 (35% x 300.000)   = 105.000
Penj.angs ’09 (30% x 200.000)   =   60.000
Penj.angs ’08 (25% x   60.000)   =   15.000

Laba kotor penj angs yg blm
direalisasi 2010                        105.000
Laba kotor penj angs yg blm
direalisasi 2009                          60.000
Laba kotor penj angs yg blm
direalisasi 2008                          15.000
     Realisasi laba kotor penj angs        180.000
8)   Menutup persed. Awal barang dagangan pembelian barang, pot.pembelian dan pengiriman barang yg dijual dg perjanjian angsuran ke rekening rugi laba

Rugi laba                               2.610.000
Pengiriman barang penj angs   390.000
Pot. Pembelian                          100.000
    Persediaan barang 1/1 2010            600.000
    Pembelian                                     2.500.000
9)   Mencatat persediaan akhir barang dagangan sesuai dg stock opname pd tgl 31 des 2010 sebesar Harga pokok Rp 1.210.000

Persd brg dagang 31/12/2010     1.210.000
    Rugi laba                                       1.210.000
10)     Menutup saldo rekening penjualan regular ke rekening rugi laba
Penjualan                         1.850.000
    Rugi laba                                    1.850.000
11)     Menutup laba kotor yg direalisasi dr hasil penj. Angs th ini & th sebelumnya ke rekening rugi laba
Realisasi laba kotor penj angs    180.000
     Rugi laba                                       180.000
12)     Menutup macam biaya usaha dan penyusutan

Rugi Laba                          500.000
    Macam biaya usaha                  405.000
    Biaya penyusutan                       95.000      
13)     Mencatat taksiran pajak perseroan yg akan dibayar sebesar 25% x laba sebelum dipotong P.Ps (25% x 130.000 = 32.500)
(no. 8 + 12 – 9 – 10 -11 = 130.000)

Pajak perseroaan                 32.500
    Taksiran hutang P.Ps                      32.500
14)     Menutup rekening pajak perseroaan ke rekening rugi laba
Rugi laba                            32.500
     Pajak perseroaan                           32.500
15)     Memindahkan laba bersih ke rekening laba yang ditahan (130.000 – 32.500) = 97.500
Rugi laba                                      97.500
     Laba yg ditahan (retained earning)  97.500

Soal :
1) PT. Karya pada tanggal 16 mei 2011 melakukan penjualan sbg berikut :
     - penjualan tunai sebesar rp. 10.000.000
     - penjualan kredit sebesar rp. 20.000.000
     - penjualan angsuran sebesar rp. 25.000.000
Jawab : penjualan :
                 Tunai :       10.000.000                  kas                             10.000.000
                 Kredit :      20.000.000                  piutang dagang         20.000.000
                 Angsuran : 25.000.000                           penjualan                    30.000.000
                 Jumlah     55.000.000                   piutang pej angsuran 25.000.000
                                                                                 Penjualan angsuran     25.000.000

2) tanggal 15 juni 2011 diterima angsuran sebagai berikut :     kas  25.000.000
    - penjualan kredit sebesar rp.      10.000.000                             piutang dagang  10.000.000
    - penjualan angsuran sebesar rp. 15.000.000                            piutang pj angsrn 15.000.000
                                                        25.000.000

3) tanggal 31 desember 2011,tu2p bku                   HPP angsuran 15.000.000
  Mentup Harga pokok barang yang dijual secara       pengirman brang pej angsr 15.000.000
    Angsuran sebesar rp 15.000.000                             (pakek fisik)
 ( misal 60% dr penjualan angsuran )                          (pakek perpetual = persediaan brng dng)


4) menutup rekening penjualan angsuran               penj angsuran 25.000.000
    Tahun 2011 & HPP nya serta mencatat laba          HPP pnj angsrn               15.000.000
     Kotor penjualan selama tahun 2011 sebesar          laba ktor pnj angrn yg blm
     40%                                                                        direalisasi                        10.000.000
                                                                                                                   (40% x 25.000.000)
5)  mencatat realisasi laba kotor pej angsrn           lb ktr pej angsr yg blm drealis
     Selama 2011                                                     direalisasi  2011                6.000.000
     Pnj angsran 2011 (40% x 15.000.000 ) =                     real lb ktr pej angsrn     6.000.000
     6.000.000

6) mentup lba ktr yg direalisasi dr hasil pej           realisasi lb ktr pj angsrn 6.000.000
   Angsran tahn ini & (klau da tahun sebelum y)                  rugi laba                  6.000.000
   Ke rek. rugi laba

Masalah pertukaran (Trade in) di dalam penjualan angsuran
            adalah apabila penjual menyerahkan barang baru dengan perjanjian angsuran, sedang pembayaran pertama (down payment) dari pembeli berupa penyerahan barang bekas.
Contoh soal 1 :
            Seorang pedagang mobil menjual mobil baru dengan harga pokok Rp 100.000.000,- dijual kepada pembeli dengan perjanjian angsuran seharga Rp 150.000.000,- sebagai pembayaran pertama diserahkan mobil bekas dan disetujui seharga Rp 40.000.000,- diperkirakan biaya untuk memperbaiki mobil sebesar Rp 5.000.000,- sedangkan harga normal mobil tersebut sebesar Rp 37.500.000,- pedagang mobil tersebut mengharapkan laba normal sebesar 25% dari harga penjualan mobil bekas.
Bagaimana jurnal yang harus dibuat ?

Jawab :;
Perhitungan : (kondisi rugi )
Harga pertukaran mobil bekas                                                                              40.000.000
Harga jual setelah diperbaiki                                                   37.500.000
Dikurangi :
     Ongkos perbaikan                                      5.000.000
     Laba normal yang diharapkan
     (25% x 37.500.000)                                   9.375.000 (+)
                                                                                                14.375.000(-)
                                                                                                                               23.125.000 (-)
Perbedaan harga pertukaran                                                                         (rugi) 16.875.000

Jurnal :
Persediaan barang dagangan mobil bekas                     23.125.000
Cadangan perbedaan harga pertukaran                         16.875.000
Piutang penjualan angsuran                                        110.000.000
            Penjualan angsuran                                                                             150.000.000
Harga pokok penjualan angsuran                                100.000.000
            Persediaan barang dagangan mobil baru                                             100.000.000

Contoh soal 2 :
            Seorang pedagang mobil menjual mobil kepada pembeli dengan perjanjian angsuran seharga rp. 250.000.000, sedangkan harga pokok mobil sebesar rp.200.000.000, sebagai pembayaran pertama disserahkan mobil bekas dan disetujui seharga rp.100.000.000, diperkirakan biaya untuk memperbaiki mobil sebesar 10.000.000, sedangkan harga normal mobil tersebut sebesar 120.000.000

Jawab:
Perhitungan: (kondisi laba )

Harga pertukaran mobil bekas                                                                              100.000.000
Harga jual setelah diperbaiki                                    120.000.000
Dikurangi :
     Ongkos perbaikan                                                (10.000.000)
                                                                          
                                                                                               
                                                                                                                               (110.000.000)
Perbedaan harga pertukaran                                                                           (laba)   10.000.000

Jurnal :
Persediaan barang dagangan mobil bekas                   110.000.000
Piutang penjualan angsuran                                        150.000.000
                     Penjualan angsuran                                                    250.000.000
                     Cad. Perbedaan harga pertukaran                                10.000.000

Harga pokok penjualan angsuran                                200.000.000
            Persediaan barang dagangan mobil baru                                             200.000.000

Masalah pembatalan kontrak dan pemilikan kembali
Apabila pembeli gagal untuk memenuhi kewajibannya sebagaimana perjanjian, maka barang yang bersangkutan ditarik dan dimiliki oleh penjual. Maka hal yang harus dilakukan oleh penjual dalam pembukuannya adalah :
-          Pencatatan pemilikan kembali barang dagangan
-          Menghapuskan saldo piutang penjualan angsuran atas barang tersebut
-          Menghapuskan saldo laba kotor yang belum direalisasi atas penjualan angsuran yang bersangkutan
-          Pencatatan keuntungan atau kerugian karena pemilikan kembali barang tersebut.

Contoh :
            Pada tahun 2011, seorang langganan PT. Karya Bhakti telah gagal dan tidak dapat memenuhi kewajibannya. Langganan tersebut membeli barang pada tahun 2010 seharga Rp 20.000 dan telah dibayar sebesar Rp 10.000,- Barang yang telah ditarik oleh PT. Karya Bhakti nilainya ditaksir sebesar Rp 9.000 dengan sudah memperhitungkan cadangan untuk perbaikan dan keuntungan normal diharapkan apabila dijual lagi.

Jurnal yang dibuat adalah :
Persediaan barang dagangan pemilikan kembali                                 9.000
Laba kotor yg belum direalisasi th 2009                                             3.500
            Laba karena pemilikan kembali                                                                         2.500
            Piutang penjualan angsuran tahun 2010                                                         10.000

Perhitungan :
Jumlah kas yang telah diterima                                                           10.000
Harga pokok barang daganan (65% x 20.000)           13.000
Nilai pada saat pemilikan kembali                                9.000
                                                                                                              4.000
Laba atas barang yang ditarik kembali                                                 6.000
Laba yang telah diakui sebelumnya (35% x 10.000)                            3.500
Laba pemilikan kembali                                                                        2.500

Masalah bunga pada penjualan angsuran
            Dalam perjanjian penjualan angsuran, biasanya penjual disamping memperhitungkan laba juga memperhitungkan beban bunga terhadap jumlah harga dalam kontrak yang belum dibiayai oleh pembeli.
Kebijakan pembayaran bunga secara periodic pada umumnya dilakukan dalam bentuk seperti dibawah ini :
  1. Bunga diperhitungkan dari sisa harga kontrak selama jangka waktu angsuran. Cara ini sering disebut sebagai “Long end interest”
  2. Bunga diperhitungkan dari setiap angsuran yang harus dibayar, yang dihitung sejak tanggal perjanjian ditanda tangani sampai tanggal jatuh tempo setiap angsuran yang bersangkutan. Cara ini disebut “short end interest”
  3. Pembayaran angsuran periodic dilakukan dalam jumlah yang sama, dimana didalamnya termasuk angsurna  pokok dan bunga yang diperhitungkan dari saldo harga kontrak selama jangka waktu perjanjian.
  4. Bunga secara  periodic diperhitungkan berdasar dari sisa harga kontrak.

Contoh :
            Pada tanggal 1 Januari 2000 telah dijual sebuah mesin dengan harga Rp 1.250.000,- atas dasar perjanjian penjualan angsuran. Uang muka ditetapkan sebesar Rp 350.000,- sedangkan sisanya dibayar dalam waktu 1 tahun dengan 6 kali angsuran (setiap 2 bulan) dan bunga ditetapkan sebesar 12% setahun. Harga pokok mesin sebesar Rp 750.000,- Pembayaran yang akan dilakukan sesuai dengan empat cara sebagai berikut :
Perhitungan :
Harga jual mesin                                                         Rp 1.250.000
Uang muka                                                                  Rp    350.000 (-)
Dibayar 6 kali angsuran tiap 2 bln                              Rp    900.000
Besarnya pembayaran setiap kali angsuran                 Rp    150.000 
1.   Bunga periodic diperhitungkan dari sisa harga kontrak pada setiap awal periode angsuran.
Tanggal pembayaran
Bunga
Angsuran pokok
Jumlah pembayaran
Sisa harga kontrak
1 Jan 2000
1 Jan 2000
1 Mar 2000
1 Mei 2000
1 Juli 2000
1 Sept 2000
1 Nop 2000
31 Des 2000
-
-
18.000 *)
15.000
12.000
9.000
6.000
3.000
-
350.000
150.000
150.000
150.000
150.000
150.000
150.000
-
350.000
168.000
165.000
162.000
159.000
156.000
153.000
1.250.000
900.000
750.000
600.000
450.000
300.000
150.000
0
Jumlah
63.000
1.250.000
1.313.000


*) 12% x (2/12) x 900.000 = 18.000
Atas dasar perhitungan dalam daftar, maka jurnal yang dibuat oleh pembeli dan penjual sebagai berikut :
Transaksi
Buku si pembeli
Buku si penjual
1 Januari 2000
Penjualan mesin Rp 1.250.000 dg uang muka Rp 350.000
Mesin                         1.250.000
    Hutang pembe-
    lian angsuran                      1.250.000
Hutang pemb. Angs      350.000
    Kas                                         350.000
Piutang penj.angs 1.250.000
    Penj. Angsuran            1.250.000
Kas                           350.000
    Piut. Penj. Angs             350.000
HPP mesin               750.000
    Persd. Mesin                  750.000
1 Maret 2000
Pembayaran angsuran pertama
Hutang pemb.angs   150.000
Biaya bunga               18.000
      Kas                                      168.000
Kas                           168.000
    Piut. Penj. Angs             150.000
    Pendapatan bunga            18.000
1 Mei 2000
Pembayaran angsuran kedua
Hutang pemb.angs   150.000
Biaya bunga               15.000
      Kas                                      165.000
Kas                           165.000
    Piut. Penj. Angs             150.000
    Pendapatan bunga            15.000

2.    Bunga diperhitungkan dari setiap angsuran yang harus dibayar atas dasar jangka waktu angsuran yang bersangkutan.
Tanggal pembayaran
Bunga
Angsuran pokok
Jumlah pembayaran
Sisa harga kontrak
1 Jan 2000
1 Jan 2000
1 Mar 2000
1 Mei 2000
1 Juli 2000
1 Sept 2000
1 Nop 2000
31 Des 2000
-
-
3.000 *)
6.000
9.000
12.000
15.000
18.000 *)
-
350.000
150.000
150.000
150.000
150.000
150.000
150.000
-
350.000
153.000
156.000
159.000
162.000
165.000
168.000
1.250.000
900.000
750.000
600.000
450.000
300.000
150.000
0
Jumlah
63.000
1.250.000
1.313.000

  *) 12% x (2/12) x 150.000   =   3.000
**) 12% x (12/12) x 150.000 = 18.000
Atas dasar perhitungan dalam daftar, maka jurnal yang dibuat oleh pembeli dan penjual sebagai berikut :
Transaksi
Buku si pembeli
Buku si penjual
1 Januari 2000
Penjualan mesin Rp 1.250.000 dg uang muka Rp 350.000
Mesin                         1.250.000
    Hutang pembe-
    lian angsuran                      1.250.000
Hutang pemb. Angs      350.000
    Kas                                         350.000
Piutang penj.angs 1.250.000
    Penj. Angsuran            1.250.000
Kas                           350.000
    Piut. Penj. Angs             350.000
HPP mesin               750.000
    Persd. Mesin                  750.000
1 Maret 2000
Pencatatan bunga yg masih hrs diperhitungkan selama 2 bln dari sisa harga kontrak sebesar Rp 900.000

Pencatatan pembayaran angsuran pertama

Biaya bunga                       18.000
    Bunga yg akan dibayar
    atas pembelian angs.              18.000


Hutang pemb.angs       150.000
Bunga yg akan dibayar
Atas pemb.angs               3.000
      Kas                                      153.000

Bunga yg akan di-
terima atas penj. Angs    18.000
     Pendp. Bunga                   18.000    


Kas                           153.000
    Piut. Penj. Angs             150.000
    Bunga yg akan diteri-
    ma ats penj angs                3.000
1 Mei 2000
Pencatatan bunga yg hrs diperhitungkan selama 2 bln dari sisa harga kontrak Rp 750.000

Pencatatan pembayaran cicilan kedua

Biaya bunga                       15.000
    Bunga yg akan dibayar
    atas pembelian angs.              15.000


Hutang pemb.angs       150.000
Bunga yg akan dibayar
Atas pemb.angs               6.000
      Kas                                      156.000

Bunga yg akan di-
terima atas penj. Angs    15.000
     Pendp. Bunga                   15.000    


Kas                           156.000
    Piut. Penj. Angs             150.000
    Bunga yg akan diteri-
    ma ats penj angs                6.000

3.   Pembayaran angsuran periodic dilakukan daam jumlah yang sama, dimana di dalamnya sudah diperhitungkan angsuran pokok dan bunga
Metode ini dikenal dengan nama metode anuitet, adapun rumus yang digunakan adalah sbb :
A =
Keterangan :
A                 = Anuitet
i                   = tingkat bunga
n                  = jangka waktu berlangsungnya kontrak penjualan angsuran
       = nilai tunai (present value)
Apabila sudah diketahui factor anuitetnya, maka jumlah pembayaran cicilannya dihitung sbb :
Jumlah pembayaran angsuran =
Pada contoh di muka maka dapat dicari anuitetnya sbb :
A =
A =
Sedangkan besarnya setiap kali angsuran adalah :
Pembayaran angsuran periodic yang sama besarnya termasuk bunga yang diperhitungkan adalah :
Tanggal pembayaran
Pembayaran angsuran
Bagian pembayaran yg merupakan beban bunga yg diperhitungkan
Bagian pembayaran yg dipakai untuk melunasi harga kontrak
Sisa harga kontrak
1 Jan 2000
1 Jan 2000
1 Mar 2000
1 Mei 2000
1 Juli 2000
1 Sept 2000
1 Nop 2000
31 Des 2000
-
350.000
160.673
160.673
160.673
160.673
160.673
160.673
-
-
18.000 *)
15.146 **)
12.236
9.267
6.239
3.150
-
350.000
142.673
145.527
146.437
151.406
154.434
157.523
1.250.000
900.000
757.327
611.800
463.363
311.957
147.523
Jumlah
1.314.038
64.038
1.250.000

  *) 12% x (2/12) x 900.000   = 18.000
**) 12% x (2/12) x 757.327   = 15.146

Atas dasar perhitungan dalam daftar, maka jurnal yang dibuat oleh pembeli dan penjual sebagai berikut :
Transaksi
Buku si pembeli
Buku si penjual
1 Januari 2000
Penjualan mesin Rp 1.250.000 dg uang muka Rp 350.000
Mesin                         1.250.000
    Hutang pembe-
    lian angsuran                      1.250.000
Hutang pemb. Angs      350.000
    Kas                                         350.000
Piutang penj.angs 1.250.000
    Penj. Angsuran            1.250.000
Kas                           350.000
    Piut. Penj. Angs             350.000
HPP mesin               750.000
    Persd. Mesin                  750.000
1 Maret 2000
Pembayaran angsuran pertama
Hutang pemb.angs   142.673
Biaya bunga               18.000
      Kas                                      160.673
Kas                           160.673
    Piut. Penj. Angs             142.673
    Pendapatan bunga            18.000
1 Mei 2000
Pembayaran angsuran kedua
Hutang pemb.angs   145.527
Biaya bunga               15.146
      Kas                                      160.673
Kas                           160.673
    Piut. Penj. Angs             145.527
    Pendapatan bunga            15.146

4.   Bunga secara periodic diperhitungkan berdasar dari sisa harga kontrak
Tanggal pembayaran
Bunga
Angsuran pokok
Jumlah pembayaran
Sisa harga kontrak
1 Jan 2000
1 Jan 2000
1 Mar 2000
1 Mei 2000
1 Juli 2000
1 Sept 2000
1 Nop 2000
31 Des 2000
-
-
18.000 *)
18.000
18.000
18.000
18.000
18.000
-
350.000
150.000
150.000
150.000
150.000
150.000
150.000
-
350.000
168.000
168.000
168.000
168.000
168.000
168.000
1.250.000
900.000
750.000
600.000
450.000
300.000
150.000
0
Jumlah
108.000
1.250.000
1.358.000

*) 12% x (2/12) x 900.000   = 18.000

Transaksi
Buku si pembeli
Buku si penjual
1 Januari 2000
Penjualan mesin Rp 1.250.000 dg uang muka Rp 350.000
Mesin                         1.250.000
    Hutang pembe-
    lian angsuran                      1.250.000
Hutang pemb. Angs      350.000
    Kas                                         350.000
Piutang penj.angs 1.250.000
    Penj. Angsuran            1.250.000
Kas                           350.000
    Piut. Penj. Angs             350.000
HPP mesin               750.000
    Persd. Mesin                  750.000
1 Maret 2000
Pembayaran angsuran pertama
Hutang pemb.angs   150.000
Biaya bunga               18.000
      Kas                                      168.000
Kas                           168.000
    Piut. Penj. Angs             150.000
    Pendapatan bunga            18.000
1 Mei 2000
Pembayaran angsuran kedua
Hutang pemb.angs   150.000
Biaya bunga               18.000
      Kas                                      168.000
Kas                           168.000
    Piut. Penj. Angs             150.000
    Pendapatan bunga            18.000

1 komentar: