Senin, 07 Januari 2013

study kelayakan


BEP

1.             Sebuah perusahaan industri dengan kapasitas maksimal 25.000 unit dengan harga jual per unit sebesar Rp.200,00 dan biaya tetap sebesar Rp.500.000,00. Sementara itu diketahui bahwa Biaya Variabel per unit Rp.100,00. Maka dari data perusahaan tersebut akan didapatkan :
a.              BEP (Q) = F C=        Rp.500.000
P-V       Rp.200 – Rp.100
= Rp.500.000
     Rp.100
=   5.000 Unit
b.             BEP (Rp)  =   F  C
     1-CV
    S          
=        Rp.500.000
1 - (Rp.100 x 25.000 unit)
(Rp.200 x 25.000 unit)
=    Rp.1.000.000
2.             PenidanRina House memproduksiaksesoriswanitadenganhargajual Rp.40.000/buah.  Diketahuibiayatetapdanbiayavariabelnyamasing-masingadalah Rp.3.000.000 dan Rp.20.000/buahaksesoriswanita. Hitunglah :
a.              Berapaunit  rupiah agar perusahaantidakmengalamiuntungmaupunrugi ?
b.             Kenaikan BBM mengakibatkankenaikanuntukbiaya variable sebesar Rp.10.000. berapakah BEP unit dan BEP rupiah setelahkenaikanBBM ?
c.              Analisis !
Jawaban :
Diketahui           :P= Rp.40.000
FC = Rp.3.000.000
VC = Rp.20.000
Ditanya              :
a.              BEP dalam unit dan BEP dalamrupiah ?
b.             BEP dalam unit dan BEP rupiah, setelahkenaikan VC sebesarRp.10.000 ?



Jawab                 :
a.              BEP dalam unit :
Q =   Rp.3.000.000
Rp.40.000– Rp.20.000
=     Rp.3.000.000   
                                                  Rp.20.000
= 150 Unit
BEP  dalam rupiah :
P =    Rp.3.000.000       
                                          1–Rp.20.000/ Rp.40.000
=   Rp.6.000.00          
b.             BEP unit setelahadakenaikan VC sebesar Rp.10.000
Q =     Rp.3.000.000 
        Rp.40.000– Rp.30.000
= 300 Unit
BEP rupiah setelahadakenaikan VC sebesar Rp.10.000
P =   Rp.3.000.000    
    1 – Rp.30.000/ Rp.40.000
=   Rp.12.000.000
c.              Analisis :
Jadi, agar P dan R House tidak untung atau tidak rugi, P dan R House harus memproduksi 150 unit aksesoris wanita dengan BEP dalam rupiah sebesar Rp..6000.000. Sementara kenaikan biaya variable sebesar Rp.10.000 menyebabkan BEP unit dan BEP rupiah masing-masingmenjadi 300 unit dan Rp.12.000.000.
Penjualan Minimal (Minimal Sales)
3.             Disebuah perusahaan bernama “Faisal” menargetkan laba sebesar Rp.50.000 dimana biaya tetap dan biaya variabel masing-masings ebesar Rp.500.000 dan Rp.20.000 dengan harga Rp.45.000, maka berapakah penjualan minimal perusahaan tersebut ?
Jawaban :
Diketahui           :FC      = Rp.500.000
P          = Rp.45.000
VC      = Rp.20.000
Laba    = Rp.50.000
Ditanya              : Berapakah penjualan minimal ?
Jawab                 : Q   =   FC + Laba
P– VC

=  Rp.500.000 + Rp.50.000
       Rp.45.000– Rp.20.000
=      Rp.450.000 
      Rp.25.000
=   18 Unit
Analisis              : Jadi, jika perusahaan “Faisal” ingin memcapai target, maka penjualan
minimal yang harus di capai perusahaan tersebut adalah sebanyak 18 unit.
Pedoman PermohonanKredit5C(The Five C’s Of Credit) :
1.             Character (karakter)
Penyandang dana atau bank akan mempertimbangkan pemberian kredit berdasarkan penilaian terhadap segi pribadi, watak dan kejujuran pemohon kredit.
2.             Capacity (kapasitas)
Kemampuan pemohon kredit, kemampuan manajemen dan keahlian dalam bidang usahanya.
3.             Capital (
Menunjukkan posisi finansial perusahaan secara keseluruhan, rasio keuangan, perbandingan hutang dengan modal sendiri.
4.             Collateral (
Jaminan atas kredit dan asuransi.
5.             Coditions (kondisi)
Kondisi ekonomi saat ini.
Pedoman 3R :
1.             Return
Apakah kredit bisa menghasilkan pendapatan yang cukup untuk menutup biaya yang telah dikeluarkan.
2.             Repayment capacity
Kemampuan pemohon kredit dan proposal proyeknya dalam membayar kembali pinjaman sesuai waktu yang diusulkan.

3.             Risk-bearing ability
Jaminan yang diberikan pemohon kredit dapat menanggung resiko kegagalan atau ketidakpastian atas penggunaan kredit.

Net Present Value (NPV) :
Net present value adalah present value aliran kas masuk dikurangi dengan present value aliran kas keluar.
Keputusan investasi yaitu :
NPV > 0 usulan investasi diterima
NPV < 0 usulan investasi ditolak
Contoh Soal :
1.             Andi mau beli taksi dengan harga tunai Rp.150.000.000, Pendapatan kotor per hari Rp.300.000, Biaya operasional per hari Rp.100.000, Satu tahun bekerja efektif selama 300 hari, Umur ekonomis taksi tersebut 5 tahun. Hitunglah berapakah NPV investasi taksi tersebut apabila tingkat diskonto yang kita saratkan 15%!
Jawaban :
·                Cash in flow per tahun = (Rp.300.000 – Rp.100.000) x 300 = Rp.60.000.000
·                Menghitung Tingkat diskonto dengan sarat 15% :
-                60.000.000              = 52.173.913,043
(1 + 0,15)1
-                60.000.000  = 60.000.000 = 45.368.620,038
(1 + 0,15)2           1,3225
-                60.000.000  = 60.000.000 = 39.450.973,946
(1 + 0,15)3      1,520875
-                60.000.000  = 60.000.000 = 34.305.194,736
(1 + 0,15)4     1,74900625
-                60.000.000  = 60.000.000 = 29.830.604,118
(1 + 0,15)52,0113571875
                                                                               
                                            = 201.129.305,881 : 60.000.000
                                            = 3,35215
= 3,3522

·                Pv cash in flow            = Rp.60.000.000 x 3,3522 = Rp.201.132.000
·                NPV                             = Rp.201.132.000 – Rp.150.000.000 = Rp.51.132.000
2.             Andi mau beli taksi dengan harga tunai Rp.150.000.000, Pendapatan kotor per hari Rp.300.000, Biaya operasional per hari Rp.160.000, Satu tahun bekerja efektif selama 300 hari, Umur ekonomis taksi tersebut 5 tahun. Hitunglah berapakah NPV investasi taksi tersebut apabila tingkat diskonto yang kita sartkan 15%. Hitunglah berapakah NPV investasi taksi tersebut apabila tingkat diskonto yang kita saratkan 12%!
Jawaban :
·                Cash in flow per tahun = (Rp.300.000 – Rp.160.000) x 300 = Rp.42.000.000
·                Pv cash in flow = Rp.42.000.000 x 3,3522 = Rp.140.792.400
·                NPV = Rp.140.792.400 – Rp.150.000.000 = - Rp.9.207.600

·                Cash in flow per tahun = (Rp.300.000 – Rp.160.000) x 300 = Rp.42.000.000
·                Menghitung Tingkat diskonto dengan sarat 12% :
-                42.000.000              = 37.500.000
(1 + 0,12)1
-                42.000.000  = 42.000.000 = 33.482.142,857
(1 + 0,12)2    1,2544
-                42.000.000  = 42.000.000 = 29.894.770,408
(1 + 0,12)31,404928
-                60.000.000  = 42.000.000 = 26.691.759,293
(1 + 0,12)41,57351936
-                60.000.000  = 42.000.000 = 23.831.927,94
(1 + 0,12)5   1,7623416832
                                                                               
                                            = 151.400.600,498 : 42.000.000
                                            = 3,604
·                Pv cash in flow = Rp.42.000.000 x 3,604 = Rp.151.401.600
·                NPV = Rp.151.401.600 – Rp.150.000.000 = Rp.1.401.600



`
Contoh kerangka makalah Studi Kelayakan Bisnis
“Aroma Terapi”
1.             Pendahuluan
2.             Latar belakang masalah
3.             Rumusan masalah
4.             Tujuan penelitian
5.             Manfaat penelitian
6.             Ruang lingkup penelitian
7.             Tinjauan pustaka
a.              Definisi obat
b.             Bahan baku minyak angin aromatherapy
c.              Industri minyak angin
8.             Tahapan studi kelayakan bisnis
a.              Pengertian produk
b.             Klasifikasi produk
c.              Keputusan merek
d.             Pengemasan dan label
e.              Aspek-aspek studi kelayakan bisnis
f.              Aspek pasar dan pemasaran
g.             Aspek teknik dan teknologi
h.             Aspek manajemen
i.               Aspek sumber daya manusia
j.               Aspek lingkungan ekonomi, sosial, dan politik
k.             Aspek finansial
l.               Analisis kriteria investasi
m.           Analisis sensitivitas
9.             Penelitian terdahulu
10.         Metode penelitian
                                                                                                                                                                                                              i.      Kerangka pemikiran
11.         Lokasi dan waktu penelitian
12.         Metode pengumpulan data
13.         Pengolahan dan analisis data
14.         Asumsi
15.         Hasil dan pembahasan
a.              Sejarah pendirian usaha marun aromaterapi (flosh minyak anginAromatherapy)
b.             Gambaran umum perusahaan
c.              Analisis kelayakan usaha marun aromaterapi
16.         Aspek yuridis
17.         Aspek teknikal
a.              Aspek pasar dan pemasaran
b.             Aspek manajemen
c.              Aspek lingkungan
18.         Analisis keuangan
19.         Analisis kriteria investasi
a.              Net present value (NPV)
b.             Internal rate of return (IRR)
c.              Net benefit/cost (NET b/c)
d.             Breack even poin (BEP)
e.              Payback period (PBP)
20.         Analisis sensitivitas
a.              Kenaikan harga bahan baku
b.             Penurunan harga jual produk
c.              Kenaikan harga bahan baku dan penurunan harga jualProduk
21.         Kesimpulan dan saran
a.              Kesimpulan
b.             Saran
22.         Daftar pustaka
23.         Lampiran
24.         Daftar tabel
No. Halaman
1. Peralatan yang digunakan dalam memproduksi minyak angin aromatherapy
Pada ukm marun aromaterapi................................................................ 26
2. Klasifikasi perhitungan bagi hasil dari keuntungan bersih penjualan produk. 32
3. Proyeksi analisis usaha pembuatan minyak angin marun..................... 33
4. Nilai r/c ratio, break even poin (bep), dan payback period ................ 34
5. Kebutuhan modal kerja dan investasi marun aromaterapi..................... 34
6. Nilai kriteria penilaian investasi marun aromaterapi............................... 37
7. Perbandingan nilai kriteria investasi akibat kenaikan harga bahan baku
Sebesar 9 persen dan 10 persen................................................................. 38
8. Perbandingan nilai kriteria investasi akibat penurunan harga jual produk
Sebesar 20 persen dan 21 persen............................................................... 39
9. Perbandingan nilai kriteria investasi akibat kenaikan harga bahan baku
Dan penurunan harga jual produk ........................................................... 39
Viii
Daftar gambar
No. Halaman
1. Kerangka operasional penelitian............................................................. 16
2. Alur proses produksi ............................................................................... 26
3. Struktur organisasi flosh marun aromaterapi ....................................... 31
Ix
Daftar lampiran
No. Halaman
1. Kuesioner penelitian ............................................................................. 42
2. Asumsi untuk analisis keuangan usaha marun aromaterapi ................... 45
3. Biaya investasi usaha marun ................................................................... 46
4. Biaya variabel usaha marun aromaterapi................................................ 48
5. Proyeksi produksi dan pendapatan usaha marun aromaterapi ................ 48
6. Biaya tetap usaha marun aromaterapi ..................................................... 49
7. Proyeksi rugi laba usaha (rp) pada usaha marun aromaterapi ............... 50
8. Proyeksi arus kas usaha marun aromaterapi ........................................... 51
9. Analisis sensitivitas................................................................................. 52

Tidak ada komentar:

Posting Komentar