BAB1
KONSEP DASAR AKUNTANSI.
a. Pengertian akuntansi biaya.
Proses pencatatan , penggolongan, peringkasan dan penyajian biaya2 pembuatan dan penjualan barang jadi.
Dari segi fungsinya: suatau kegiatan yang menghasilkan informasi biaya yang dapat dipakai sebagai dasar pertimbangan dalam pengambilan keputusan manajemen.
b. Hubungan akuntansi biaya, akuntansi keuangan dan akuntansi manajemen.
1. Akuntansi biaya dan keuangan.
Akuntansi biaya merupakan bagian integral(tidak dpat dipisahkan antara akuntansi keuangan karena akuntansi biaya menghasilkan informasi biaya yang diperlukan untuk penyusunan laporan keuangan.
2. Akuntansi biaya dan akuntansi manajemen.
Akuntansi biaya merupakan bagian integral dari akuntansi manajemen karena akuntansi biaya menghasilkan informasi biaya yang diperlukan oleh akuntansi manajemen guna memberikan pertimbangan kepada manajer untuk pengambilan keputusan.
c. Tujuan akuntansi biaya.
1. Penetuan harga pokok produksi.
2. Pengendalian biaya.
3. Pengambilan keputusan khusus.
d. Penggolongan biaya.
1. Dasar objek pengeluaran.
2. Dasar fungsi didalam pengeluaran.
3. Dasar hubungan biaya2 dengan produksi yang dbiayai.
4. Dasar tingkah laku biaya dalam hubungan dengan volume kegiatan.
5. Dasar hubungan biaya dengen pusat biaya.
6. Dasar hubungan biaya dengan periode pembukuan.
e. Metode pengumpulan harga pokok [roduksi.
1. Metode harga pokok pesanan.
2. Metode harga pokok proses.
f. System harga pokok.
1. System harga pokok historis (biaya yang sesungguhnya terjadi).
Dalam tahun 2010 perusahhan memproduksi barang 1.000 unit. Biaya yang dikeluarkan BBB Rp. 15.000, BTKL Rp. 200.000, BOP Rp. 200.000. maka harga pokok yang dihitung adalah harga pokok produksi = Rp 15.000 + Rp 200.000 + Rp. 200.000 = Rp. 550.000
Harga poko per satuan = Rp. 550.000 = Rp. 550
1.000
2. System harga pokok yang ditentukan dimuka.
Sebelum proses produksi perusahaan mentapakan harga pokok baju per satuan adalah
BBB = 1,5 m kain @ Rp.5000 Rp. 7.500
BTKL = 3 jam @ Rp. 1.500 Rp. 4.500
BOP = 3 jam @ Rp. 1.000 Rp . 3.000
Harga pokok standart Rp. 15.000
BAB II
AKUNTANSI KEUANGAN DALAM
PERUSAHAAN MANUFAKTUR.
a. Perbedaan perusahhan manufaktur dan perusahaan dagang.
1. Neraca.
Perusahaan dagang : hanya ada 1 rekening persediaan barang. (persediaan barang dagang).
Peusahaan manufaktur : persediaan bahan baku, persd bahan penolong, persd barang jadi , persd barang dalm proses, dan persediaan suplai pabrik.
2. Laporan laba/rugi.
Perusahaan dagang | Perusahaan manufaktur. |
Harga pokok penjualan. Persd awal periode Rp. 5.000 Pembelian bersih Rp. 155.000 barang tersedia untuk dijual Rp. 160.000 persd akhir priode Rp. 8.000 harga pokok penjualan Rp. 152.000 | Harga pokok penjualan. Pers awal brg jadi Rp. 10.000 Harga pokokproduksi Rp. 175.000 Barang tersdia tuk djual Rp. 185.000 Persd akhir brg jdi Rp. 12.000 Harga poko penjualan Rp. 173.000 |
Laporan harga pokok produksi. Persd. Awal BDP Rp. 8.000 Biaya produksi: BBB Rp. 59.000 BTKL Rp. 48.000 BOP Rp. 66.000 + Rp. 173.000 + Rp. 181.000 Persd akhir brg dlm proses Rp. 6.000 - HPP Rp. 175.000 |
Contoh soal.
PT “ sendang “ bulan juni 2011 mempunyai datasebagai berikut :
BTKL = Rp. 300.000 , pembelian BB = Rp. 1.110.000 , BOP dibebankan atas adasr tarif 150% dari BTKL.
Rekening2 persediaan :
1 JUNI 2011 30 JUNI 2011
Bahan baku Rp. 70.000 Rp. 74.000
BDP Rp. 96.000 RP. 130.000
Barang jadi Rp. 150.000 Rp. 175.000
Data lain:
Biaya pemasaran Rp. 141.000
Biaya adm dan umum Rp. 229.000
Penjualan Rp. 1.820.000
Ditanya :
Laporan laba/rugi bulan juni 2011 dan laporan harga poko produksi!
PT “SENDANG”
Laporan HPP
Per 30 juni2011
Persediaan awal barang dalam proses Rp. 96.000
Biaya produksi
Biaya bahan baku
Persediaan bahan baku Rp. 70.000
Pembelian bahan baku Rp. 1.110.000 +
Rp. 1.180.000
Persediaan akhir barang dalam proses Rp. 74.000 -
Biaya bahan baku Rp. 1.160.000
BTKL Rp. 300.000
BOP Rp . 450.000 +
Biaya produksi bulan juni 2011 Rp. 1.856.000 +
Jumlah biaya produksi Rp. 1.952.000
Persediaan barang dalam proses Rp. 130.000 -
Harga poko produksi Rp. 1.822.000
PT”SENDANG”
Laporan laba-rugi
Per 30 juni 2011
Penjualan Rp. 1.820.000
HPP
Persd barang jadi Rp. 150.000
HPP Rp. 1.822.000 +
Barang tersedia tuk dijual Rp. 1.972.000
Persediaan barang jadi Rp. 175.000 -
HPP Rp. 1.797.000 -
Laba kotor Rp. 23.000
Biaya usaha :
By. Adm dan umum Rp. 229.000
By. Pemasaran Rp. 141.000 +
Jumlah biaya Rp. 370.000 -
RUGI Rp. 347.000
BAB III
METODE HARGA POKOK PESANAN.
a. Pengertian.
Suatu metode pengumpulan biaya produksi untuk menentukan harga pokok produksi pada perusahaan yang menghasilkan produk atas dasr pesanan.
b. Karakteristik pengumpulan biaya produksi metode harga pokok pesanan.
Harga pokok pesanan per satuan dihitung sebagai berikut:
Harga pokok perrsatuan : Jumlah harga pokok pesanan tertentu Jumlah satuan produk pesanan ybs |
Contah harga pokok pesanan.
KARTU HARGA POKOK PESANAN
No.pesanan : pesanan :
Jenis produk : sifat pesanan :
Tgl.pesanan : jumlah :
Tgl. Selesai : harga pesanan :
Biaya bahan baku | Biaya tenaga kerja langsung | Biaya overhead pabrik | ||||||||
Tgl | No | Keterangan | Jumlah | Tgl | No | Jumlah | Tgl | Dasar pembebanan | Tarif | jumlah |
Rekapitulasi harga pokok : Harga Pokok per satuan
Biaya bahan baku : xxx Rp. xxx
Biaya tenaga kerja langsung : xxx Rp. xxx
Biaya overhead pabrik : xxx
Rekening kontrol | Rekening pembantu |
Persediaan bahan baku Persediaan bahan pembantu Persediaab barang jadi BOP sesungguhnya Biaya pesanan Biaya administrasi dan umum | Kartu persediaan Kartu persediaan Kartu persediaan Kartu biaya Kartu biaya Kartu biaya |
c. Pencatatan Biaya Bahan
Jurnal yang digunakan untuk mencatat transaksi yang berhubungan dengan bahan baku adalah sebagai berikut :
1. Jurnal untuk mencatat pembelian bahan baku.
Persediaan bahan baku Rp. xxx
Utang dagang/kas Rp.xxx
2. Jurnal mencatat pemakaian bahan baku.
Barang dalam proses Rp.xxx
Persediaan bahan baku Rp.xxx
Jika barang dalam proses dipecah menurut elemen biaya produksi maka :
BDP-BBB Rp.xxx
Persediaan bahan baku Rp.xxx
3. Jurnal mencatat pembelian return.
Utang dagang/kas Rp.xxx
Persediaan bahan baku Rp.xxx
d. Pencatatan Biaya Tenaga Kerja
1. Jurnal untuk kewajiban dan upah.
Gaji dan upah Rp.xxx.
Utang gaji dan upah Rp.xxx
2. Jurnal untuk pembayaran gaji dan upah.
Utang gaji dan upah Rp.xxx
Kas Rp.xxx
3. Jurnal mencatat alokasi gaji dan upah.
BDP-BTKL Rp.xxx
BOP sesugguhnya-BTKTL Rp.xxx
Biaya pemasaran Rp.xx
Biaya adm & umu Rp.xxx
Gaji dan upah Rp.xxx
e. Pencatatan Biaya Overhead Pabrik.
1. Jurnak mencatat BOP sesungguhnya.
BOP sesungguhnya Rp.xxx
Perseediaan bahan penolong Rp.xxx
Biaya sewa Rp.xxx
Biaya listrik Rp.xxx
Biaya asuransi pabrik Rp.xxx
2. Jurnal untuk pembebanan BOP berdasakan tariff yang ditentukan di muka.
Barang dalam proses Rp.xxx
BOP dibebankan Rp.xxx
3. Jurnak untuk menutup BOPdibebankan.
BOP dibebankan Rp.xxx
BOP sesungguhnya Rp.xxx
4. Jurnal untuk mencatat selisih BOP.
1. BOP sesungguhnya lebih besar dari pada yang di bebankan, selisih bersifat tidak menguntungkan.
Selisih BOP Rp.xxx
BOP sesungguhnya Rp.xxx
2. BOP sesungguhnya lebih kecil dari pada yang di bebankan, selisih bersifat menguntungkan.
BOP sesungguhnya Rp.xxx
Selisih BOP Rp.xxx
f. Pencatatan barang jadi.
Persediaan barang jadi Rp.xxx
Barang dalam proses Rp.xxx
Jika rekening barang dalam proses dipecah menurut elemen biaya produksi :
Persediaan barang jadi Rp.xxx
BDP-BBB Rp.xxx
BDP-BTKL Rp.xxx
BDP-BOP Rp.xxx
g. Pencatatn penyerahan barang jadi kepada pemesan.
1. Untuk mencatat harga pokok penjualan.
Harga pokok penjualan Rp.xxx
Persediaan barang jadi Rp.xxx
2. Untuk mencatat hasil penjualan.
Kas/piutang dagang Rp.xxx
Hasil penjualan Rp.xxx
BAB IV
BIAYA BAHAN BAKU.
Contoh soal:
PT sedang maju pada tanggal 3 januari 2001 membeli 3 jenis bahan dengan perincian sebagai berikut:
Bahan baku A = 1,000 buah dengan berat per buah dan harga perbuah Rp. 100
Bahan baku B = 2.000 buah dengan berat per buah dan harga perbuah Rp. 200
Bahan baku C = 3.000 buah dengan berat per buah dan harga perbuah Rp. 300
Untuk pembelian dilakukan secara kredit dan biaya angkut dilakukan secara tunai sebesar Rp. 140.000. pada tanggal 10 januari perusahaan membayar utang sebesar Rp. 1.400.000.
Jenis bahan baku | Harga faktur | Alokasi biaya angkutan pebelian | Harga pokok bahan baku. |
A B C | 100.000 400.000 900.000 | 10.000 40.000 90.000 | 110.000 440.000 990.000 |
Jumlah | 1.400.000 | 140.000 | 1.540.000 |
Perdandingan biaya angkut atas dasar harga faktur = Rp. 140.000 = 10%
Rp. 1.400.000
Alokasi biaya angkut pembelian bahan baku untuk masing-masing jenis bahan baku:
Bahan baku A = 10% x 100.000 = 10.000
Bahan baku B = 10% x 400.000 = 40.000
Bahan baku C = 10% x 900.000 = 90.000
· Perhitungan pemakaian bahan baku.
Metode yang dipakai:
1. Metode LIFO
2. Metode FIFO
3. Metode rata-rata (average)
BAB V
BIAYA TENAGA KERJA.
1. Pembebanan gaji dan upah.
a. Jurnal biaya tenaga kerja.
- Gaji dan upah.
1. Atas dasar rekap gaji dan upah
Gaji dan upah xxx
Utang gaji dan upah xxx
Utang PPh karyawan xxx
2. Atas dasar bukti kas keluar
Utang gaji dan upah xxx
Kas xxx
3. Pada saat pendistribusian gaji dan upah
BDP-BTKL xxx
BOP xxx
Biaya adm dan umum xxx
Biaya pemasaran xxx
Gaji dan upah xxx
BAB VI
BIAYA OVERHEAD PABRIK
1. Penentuan Tarif BOP.
a. Jumlah Satuan Produk.
BOP per satuan = anggaran BOP dalam satu periode Jumlah satuan produk yang dianggarkan |
b. Harga Pokok Bahan Baku.
Presentasi BOP dari BBB = anggaran BOP dalam satu periode x100% Anggaran harga pokok bahan baku dalam periode yang bersangkutan. |
c. Biaya tenaga kerja langsung.
Presentasi BOP dari BTKL = anggaran BOP dalam satu periode x 100% Anggaran biaya tenaga kerja langsung |
d. Jam Tenaga Kerja Langsung.
Tarif per jam kerjja langsung = anggaran BOP dalam satu periode Taksiran jam kerja langsung |
e. Jam Mesin.
Tariff per jam mesin = anggaran BOP dalam satu periode Taksiran jam mesin |