Kamis, 07 Juli 2011

Perpajakan

PERPAJAKAN.
1. PPN
Tarif PPN adalah tarif tunggal yaitu sebesar 10%,untuk menghitung PPN ada dua metode yaitu:
1. metode langsung rumusnya: tarif x pertambahan nilai.
2. metode tak langsung rumusnya: pajak keluaran –pajak pemasukan.
Contoh soal:

pengusaha
produk
Harga jual
pk
pm
Pk-pm
petani
kapas
1.000
-
-
-
Pabrik benang
benang
1.200x10%
120
-
120
Pabrik tekstil
tekstil
1.400x10%
140
120
20
Pabrik garmen
Pakaian jadi
1.700x10%
170
140
30
distributor
Pakaian jadi
2.000x10%
200
170
30
pengecer
Pakaian jadi
2.400x10%
240
200
40

2. PBB
Contoh soal:
1.Ada tanah p.asep dengan nilai 500.000.000.njoptkp nya sebesar 12.000.000,berapa PBB?
NJOP =    500.000.000 X 20%= 100.000.000
NJOPTKP                                    =  12.000.000
                                                         88.000.000 X 0,5% = 440.000
2. wajib pajak A mempunyai sebidang tanah dan bangunan yang njop-nya Rp.20.000.000 dan njoptkp untuk daerah tersebut Rp.12.000.000 maka besarnya pajak terutang  adalah dengan rumus:
RUMUS PBB = tarif pajak x njkp
        =0,5% x (persentase njkp x (njop-njoptkp))
=0,5% x 20% x (20.000.000 -1 12.000.000) = 8.000



3.BPHTB
1. pak asep membeli sebidang tanah dengan harga NPOP = 500.000.000,sedang NJOP  tanah tersebut = 600.000.000,pemda setempat menetapkan NPOPTKP = sebesar 60.000.000,berapa
BPHTB nya?
NPOP yang paling besar = 600.000.000
NPOPTKP                           =   60.000.000
                                                 540.000.000 x 5% = 27.000.000
2. tuan takur membeli sebidang tanah dengan harga perolehan (cost) 300.000.000,,NJOP nya 280.000.000,,diatas tanah tersebut berdiri sebuah bangunan dengan nilai perolehan (NPOP) 600.000.000,sedangkan NJOP nya 650.000.000,NPOPTKP daerah tersebut 20.000.000,,,
Hitung BPHTB ?
Harga perolehan = 300.000.000
BPHTB = 300.000.000 x 5% = 15.000.000
NJOP            =   650.000.000
 NJOPTKP    =      20.000.000
                           630.000.000
BPHTB ....... =630.000.000 X 5 % = 31.500.000
Jadi  BPHTB yang harus dibayar = 15.000.000 +  31.500.000 = 46.500.000.




PPH pasal 21
Contoh Soal :
                Inul seorang karyawan yang bekerja di perusahaan adam Jaya memperoleh gaji sebulan sebesar $ 2.750,-. Inul menikah mempunai 1 orang anak selain itu kedua orang tua inul dan 2 orang keponakannya juga ikut tinggal bersama. CV adam Jaya ikut program jamsostek. Remi jaminan kecelakaan kerja 1% tiap bulan, asuransi kematian 0,3% perbulanx gaji. Inul membayar iuran pensiun dalam tiap bula $ 5,- selain itu inul juga membayar tunjangan hari tua 2% dari gaji. Dalam tahun tersebut CV Adam Jaya memberikan bonus tahunan $ 5.000,-
1.       Berapa PPH pasal 21 atas bonus yang diterima Inul ?
2.       Nilai $ 1,- = Rp 9.000,-

Jawaban :
Penghasilan Bruto




 Gaji Pokok

 Rp         24.750.000


 Bonus




  - Beras

 Rp                      -



  - minyak

 Rp                      -






 Rp                             -


 Tunjangan-tunjangan

 Rp                             -


 honorarium/imbalan lain"

 Rp                             -


 Uang Lembur

 Rp                             -


 Premi asuransi
 1,3% x 24,75jt
 Rp               321.750


 Total Penghasilan Bruto


 Rp         25.071.750






 Pengurangan 




 Biaya jabatan
 (5% x Rp 25.071.750)
 Rp               500.000


 Iuran Pensiun

 Rp                 45.000


 Tunjangan Hari Tua/THT

 Rp               495.000


 total pengurangan 


 Rp           1.040.000
 Penghasilan Neto Sebulan


 Rp         24.031.750






 Penghasilan Neto Setahun
 (12 x 26111750)
 Rp       288.381.000






 Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP)


 Wajib Pajak


 Rp         15.840.000


 status kawin


 Rp           1.320.000


 tanggungan
 (3 x 1320000)
 Rp           3.960.000


 Total PTKP



 Rp         21.120.000
 Penghasilan Kena Pajak


 Rp       267.261.000






 PPH Pasal 21 Terutang




 5% x 50.000.000

 Rp           2.500.000


 15% x 200.000.000

 Rp         30.000.000


 25% x 17.261.000

 Rp           4.315.250


 Total PPH pasal 21 Terutang setahun

 Rp         36.815.250
























 Penghasilan Bruto




 Gaji Pokok

 Rp         24.750.000


 Bonus




  - Beras

 Rp                      -



  - minyak

 Rp                      -






 Rp                             -


 Tunjangan-tunjangan

 Rp                             -


 honorarium/imbalan lain"

 Rp                             -


 Uang Lembur

 Rp                             -


 Premi asuransi
 1,3% x 24,75jt
 Rp               321.750


 Total Penghasilan Bruto


 Rp         25.071.750






 Pengurangan 




 Biaya jabatan
 (5% x Rp 25.071.750)
 Rp               500.000


 Iuran Pensiun

 Rp                 45.000


 Tunjangan Hari Tua/THT

 Rp               495.000


 total pengurangan 


 Rp           1.040.000
 Penghasilan Neto Sebulan


 Rp         24.031.750






 Penghasilan Neto Setahun
 (12 x 26111750)
 Rp       288.381.000
 Bonus Tahunan


 Rp         45.000.000





 Rp       333.381.000






 Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP)


 Wajib Pajak


 Rp         15.840.000


 status kawin


 Rp           1.320.000


 tanggungan
 (3 x 1320000)
 Rp           3.960.000


 Total PTKP



 Rp         21.120.000
 Penghasilan Kena Pajak


 Rp       312.261.000






 PPH Pasal 21 Terutang




 5% x 50.000.000

 Rp           2.500.000


 15% x 200.000.000

 Rp         30.000.000


 25% x 62.261.000

 Rp         15.565.250


 Total PPH pasal 21 Terutang setahun

 Rp         48.065.250







Total PPH Terutang Setahun =
 Rp  48.065.250
-
Rp         36.815.250


 =
 Rp  11.250.000











PPH Pasal 22 dan PPH Pasal 23
Soal pengantar :
Seorang Bendahara  instansi pemerintah membeli ATK yang nialinya 1.800.000 (sudah termasuk PPN 10%), berapakah nilai yang PPn yang ditanggung bendahara tersebut ?
DPP =
100%
x
1800000
 =
 Rp     1.636.364

110%




PPN 10 % =
10% x 1.636.364
 =
 Rp        163.636
Rumus :
Tarif PPH Pasal 22 adalah 1,5% x DPP dengan nilai diatas 2.000.000 (transaksi barang/beli)
Tarif PPH Pasal 23 adalah 2% x DPP dengan nilai diatas 1.000.000 (transaksi Jasa)
Contoh Soal :
Sebuah kantor pemerintah akan melaksanakan acara rapat, untuk rapat tersebut diperlukan :
a)      200 kotak snack yang dibeli dari toko roti dengan harga @ 8000 (PPH pasal 22/barang)
b)      Pesan nasi kotak 200 buah dikatering dengan harga @ 17.000 (PPH Pasal 23/Jasa)
c)       Fotocopy materi rapat senilai Rp 2.500.000 (PPH pasal 22/barang)
d)      Sewa Tempat Rapat Sebesar Rp 1.200.000(PPH Pasal 23/Jasa) 
e)      Sewa Sound System Senilai Rp 1.700.000 (PPH Pasal 23/Jasa)
Dari transaksi diatas hitung pajak yang dipungut dari transaksi diatas :
a) pesan roti harga 8000 x 200 kotak = 1.600.000

DPP =
100%
x
 Rp  1.600.000
 =
 Rp     1.454.545


110%





PPN 10 % =
10%
 x
 Rp  1.454.545
 =
 Rp        145.455

PPH pasal 22 =
tidak ada karena dibawah 2.000.000







 Rp     145.455







b) pesan nasi kotak dikatering ( jasa) 200 x Rp 17.000 = Rp 3.400.000
DPP =
100%
x
 Rp  3.400.000
 =
 Rp     3.090.909


110%





PPN 10 % =
10%
 x
 Rp  3.090.909
 =
 Rp        309.091

PPH pasal 23 =
2%
 x
 Rp  3.090.909
 =
 Rp           61.818







 Rp     370.909
c) fotocopy materi Rp 2500.000
DPP =
100%
x
 Rp  2.500.000
 =
 Rp     2.272.727


110%





PPN 10 % =
10%
 x
 Rp  2.272.727
 =
 Rp        227.273

PPH pasal 22 =
0,0
 x
 Rp  2.272.727
 =
 Rp           34.091







 Rp     261.364







d) sewa tempat





DPP =
100%
x
 Rp  1.200.000
 =
 Rp     1.090.909


110%





PPN 10 % =
10%
 x
 Rp  1.090.909
 =
 Rp        109.091

PPH pasal 23 =
2%
 x
 Rp  1.090.909
 =
 Rp           21.818







 Rp     130.909







e) sewa sound sistem





DPP =
100%
x
 Rp  1.700.000
 =
 Rp     1.545.455


110%





PPN 10 % =
10%
 x
 Rp  1.545.455
 =
 Rp        154.545

PPH pasal 23 =
2%
 x
 Rp  1.545.455
 =
 Rp           30.909







 Rp     185.455







Total pajak yang harus dibayar berdasar PPh pasal 21 dan PPH pasal 23 + PPN 10%
 =
 Rp  1.094.091


Tidak ada komentar:

Posting Komentar